Jumat, 3 Oktober 2025

Wapres Dorong Peran Santri dan Pesantren Entaskan Kemiskinan

Dalam konteks inilah, menurut Wapres, tema Rakernas IPPNU “Santri Goes beyond Digital Society” dinilai tepat.

Editor: Hasanudin Aco
HO/Tribunnews.com
Pembukaan Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Gelar Karya Santri Nusantara, Santri Digital Fest, di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/1/2020). 

Pada 2019 menarget 100 ribu santripreneur dan 150 produk unggulan.

Pada 2020 menarget 200 ribu santripreneur dan 200 produk unggulan. Pada 2021 menarget 200 ribu santripreneur dan 200 produk unggulan.

Pada 2022 menarget 250 ribu santripreneur dan 200 produk unggulan. Pada 2023 menarget 250 ribu santripreneur dan 250 produk unggulan.

Wapres mendorong gerakan semacam OPOP ini juga bergerak di provinsi-provinsi lain. Saat ini, selain Jawa Timur, program OPOP juga berkembang dinamis di Jawa Barat sejak 2018.

Wapres menegaskan gerakan ekonomi pesantren sudah lama berlangsung. Bila gerakan ini terus digerakkan, didampingi, difasilitasi, dan dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan, akan menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang strategis bagi upaya meningkatkan kesejahteraan umum.

“Saya ingin ada Santri Gus Iwan Santri Bagus Pintar dan Wirausawahan. Sehingga pesantren bukan hanya pusat pencetak ulama yang mutafaqqih fiddin tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi dengan semangat kebangkitan Nahdlatut Tujjar yang didirikan kaum santri” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga meninjau Pameran “Gelar Karya Santri Nusantara”, terdiri 60 stand, yang diikuti 20 Santripreneur dari SMK Mini di bawah naungan pondok pesantren, 20 pesantrenpreneur dari perwakilan koperasi pesantren, dan 20 Sociopreneur alumni pesantren yang punya usaha.

Mereka terpilih dari seluruh Jawa Timur yang terbina melalui OPOP.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Koperasi, Teten Masduki, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berpesan agar anak muda tak terkecuali kader IPPNU berhati-hati berada di lingkungan anak muda era post truth siapapun harus miliki kewaspadaan luarbiasa.

Dalam industri e commerce, Khofifah mengetahui peta kompetisi luarbiasa dengan membanjirnya produk luar negeru. Dirinya mengajak santri dan pesantren menghadapi persaingan ketat dan beradaptasi dengan percepatan teknologi.

Dia menyebut gempuran pasar online turut berdampak pada ketidaksiapan sejumlah industri di Jatim dengan penurunan omzet sebagaimana kasus di sentra tas Tanggulangin.

“Saya ingin mengajak mereka bangkit. Kita ingin Wapres memotivasi IPPNU dengan potensi luar biasa, harapannya tumbuh Nahdlatut Tujjar, baik online atau onffline dengan sinergitas dan semangat yang NKRInya harga mati,” kata dia.

Ketum IPPNU, Nurul Hidayati Ummah, mengatakan Rakernas yang mengangkat tema “Santri Goes beyod Digital Society” kali ini akan membahas sejumlah isu strategis terutama penguatan pengkaderan dan kaderasisasi di internal organisasi.

Rakernas yang dihadiri 30 pimpinan wilayah dari Sabang sampai Merauke ini, kata dia, juga akan merumuskan kebijakan aplikatif di tingkat pimpinan pusat hingga ranting komisariat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved