Kembali Jadi Hakim Konstitusi, Suhartoyo Ogah Dapat Pesan dari Jokowi
Suhartoyo kembali menjadi Hakim Konstitusi setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suhartoyo kembali menjadi Hakim Konstitusi setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (7/1/2020).
Pengangkatan Suhartoyo sebagai Hakim Konstitusi didasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 141/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kembali Hakim Konstitusi Yang Berasal Dari Mahkamah Agung.
Menurutnya, setelah menjadi Hakim Konstitusi harus melepas semua atribut dan berdiri di atas kepentingan semua golongan.
"Tidak ada keberpihakan, selalu menjaga imparsial, independensi dan keputusan atau putusan-putusan konstitusi harus dipertanggungjawabkan," ujar Suhartoyo.
Baca: Jokowi Kenakan Jas Hujan Kresek Seharga Rp 10 Ribu, Tinjau Korban Banjir di Sukajaya, Bogor
Sebab itu, Suhartoyo enggan mendapatkan pesan dari siapapun termasuk Presiden Jokowi setelah resmi menjabat Hakim Konstitusi untuk periode dua.
"Saya dipesan-pesan (oleh Presiden) juga tidak akan mau saya. MK tidak boleh dipesan siapapun," tuturnya.
"Boleh buka record saya. Buka selama ini seperti apa, saya tidak pernah memutus perkara sedikitpun keberpihakan dari golongan dari pihak-pihak, selain tiga unsur yang kami jadikan landasan," sambung Suhartoyo.
Baca: Jadi Hakim Konstitusi, Daniel dan Suhartoyo Ucap Sumpah di Hadapan Jokowi
Ia menyebut, selama menjadi hakim tidak pernah memutuskan sesuatu perkara karena pesanan atau ada boncengan kepentingan sepihak.
"Sekali lagi bisa buka record saya. Apakah saya pernah memutus dengan keberpihakan atau apapun namanya, enggak pernah ada. Isnyallah saya minta restu, kalau ada salah, kritik saya. Saya akan senang hati, tapi sepanjang bukan mencampuri perkara loh," katanya.
Daniel Yumasac tak dapat pesan khusus dari Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Daniel Yusmic Pancastaki Foekh menjadi Hakim Konstitusi.
Daniel Yusmic sebelumnya diajukan panitia seleksi kepada Jokowi bersama dua nama lainnya, Suparman Marzuki dan Ida Budhiati.
Setelah proses pengucapan sumpah jabatan dihadapan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/1/2020), Daniel Yusmic mengaku tidak mendapatkan pesan khusus dari Presiden.
"Tadi hanya foto bersama. Saya kira sudah final untuk pilihan presiden, tidak ada pesan-pesan. Saya kira beliau pasti mengerti posisinya," kata Daniel Yusmic.
Baca: Mengenal Sosok Daniel Yusmic, Hakim Konstitusi Pilihan Jokowi