Pemindahan Ibu Kota Negara
Ditjen Cipta Karya PUPR Sebut akan Terapkan Regulasi Terkait Pembangunan Gedung di Ibu Kota Baru
Danis H. Sumadilaga, menjelaskan akan menerapkan peraturan mengenai gedung yang akan dibangun dalam rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR, Danis H. Sumadilaga, menjelaskan akan menerapkan peraturan mengenai gedung yang akan dibangun dalam rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia.
Pernyataan tersebut dijelaskan dalam acara Primetime News yang videonya diunggah di kanal YouTube metrotvnews, pada Selasa (24/12/2019).
Danis mengatakan akan mengatur mengenai building code atau aturan mengenai desain, konstruksi, serta pemeliharaan pembangunan.
Nantinya, yang akan diatur adalah mengenai batas ketinggian serta jumlah lantai gedung-gedung yang akan dibangun dalam rencana pemindahan ibu kota negara.
Danis juga akan membuat regulasi yang mengatur tipe konstruksi untuk beberapa bangunan yang akan didirikan.

"Itu nanti building codenya yang akan di atur, misalnya kita berbicara batas ketinggian, jumlah lantai, tipenya seperti apa sehingga tidak jomplang," jelas Danis.
"Nanti betul-betul akan diatur, itu bagian dari city planning," imbuhnya.
Proses pembangunan awal ibu kota negara yang baru, akan dimulai pada triwulan ke empat tahun 2020, yakni antara Oktober hingga Desember.
Pembangunan itu akan dimulai dari kebutuhan dasar seperti kelengkapan jalan hingga air bersih.
"Untuk proses pembangunan suatu kota, diawali dengan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih. Itungan kita kuartal keempat 2020 sudah bisa kita mulai," terang Danis.
Hingga saat ini, proses rencana pemindahan ibu kota negara baru sampai di tahap pengumuman pemenang sayembara desain.
Telah terpilih tiga pemenang utama yang nantinya akan saling berkolaborasi untuk menentukan desain pasti ibu kota negara baru.
Para pemenang tersebut adalah tim dengan tema 'Nagara Rimba Nusa', 'The Infinite City', serta konsep 'Seribu Galur.'
Ketiganya akan diajak untuk datang ke lokasi pemidahan ibu kota pada pertengahan bulan Januari tahun 2020 mendatang.
Danis menjelaskan akan mengajak para pemenang agar dapat menambah pemahaman untuk saling melengkapi dalam konsep mereka masing-masing.

"Pertengahan Januari kita akan bawa pemenang ke lokasi, untuk lebih meningkatkan sense dan kolaborasi untuk mendapat ide atau konsep yang lain," ujar Danis
Danis menuturkan, akan mengundang ketiganya untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kombinasi konsep desain untuk ibu kota negara yang baru.
Hal tersebut dikarenakan ketiga pemenang utama memiliki keistimewaan tersendiri dalam desain yang mereka buat.
Sehingga diharapkan ketiganya dapat saling mengkombinasikan desain untuk menjadi konsep terbaik.
Ketiga pemenang utama tersebut akan mulai bertemu dan diskusi, pada Jumat (27/12/2019).
"Jadi setiap desain 1,2,3 banyak kelebihannya di masing-masing, saling mengisi itu yang kita harapkan," tutur Danis.
"Tanggal 27 (Desember) kita akan kick-off, kita undang bertiga kita akan kolaborasi," lanjutnya.
Danis menjelaskan para pemenang sebelum membuat rancangan konsep untuk ibu kota negara baru telah diberikan penjelasan mengenai data dan denah lokasi yang dipilih oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya itu, Danis mengungkapkan peserta sudah diajak langsung ke lokasi tempat ibu kota baru.
Danis juga mengatakan ketiga pemenang ini desain dari pola tanah sudah sama seperti yang berada di Kalimantan Timur.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)