Soal Isu Jokowi Tonjolkan 'Geng Solo' di Polri, Ini Tanggapan Moeldoko
Moeldoko menjelaskan pengangkatan seseorang untuk menduduki posisi tertentu pasti melewati sejumlah penilaian.
Bagi IPW , Tito, Idam dan Gatot adalah sahabat tiga serangkai. Mereka selalu terlihat bersama sama di saat senggang saat Tito menjadi Kapolri,” ungkap Neta.
Sedangkan pengganti Gatot, Nana Sujana ketika Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Nana menjabat Kapolresta Solo.
Prestasi Nana Sujana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.
Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan “Geng Solo” di Polri.
Ini karena selain Nana, sebelumnya Listyo Sigit Prabowo, juga mantan Kapolresta Solo, terlebih dahulu promosi menjadi Kabareskrim.
Neta mengatakan tantangan berat yang harus dihadapi Nana Sujana di Polda Metro Jaya adalah kemacetan lalulintas yang luar biasa di Jakarta dan sempat “memperangkap” Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalulintas.
“Soal lalulintas ini perlu menjadi prioritas Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya,” katanya.
Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal.
“Nana Sujana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini. Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih tergolong wajar,” ucap Neta.