Minggu, 5 Oktober 2025

Jokowi Targetkan Kilang Petrokimia TPPI Selesai 3 Tahun: Bisa Hemat Devisa 4,9 Miliar USD

Tinjau kilang Petrokimia Tuban, Jokowi targetkan pembangunan rampung dalam 3 tahun,karena adanya kilang tersebut dapat menghemat devisa 4,9 miliar USD

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Pertamina
Presiden Jokowi didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama Tuban Petro meninjau langsung kawasan TPPI yang akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional di Tuban, Sabtu (21/12/2019) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban pada Sabtu (21/12/2019).

Dalam kunjungannya tersebut presiden meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, serta Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama untuk dapat menyelesaikan kilang tersebut dalam waktu tiga tahun.

"Tidak lebih dari 3 tahun, harus rampung semuanya," ujar Jokowi yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (22/12/2019).

"Ada pilihan-pilihan yang bisa di putuskan segera. Tapi saya minta di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai ini, saya sudah nunggu 5 tahun," imbuhnya.

Jokowi ingin segera menyelesaikan kilang tersebut karena ia melihat potensi yang dimiliki oleh kilang TPPI ini.

Selain itu, kilang TPPI merupakan satu diantara kilang terbesar di Indonesia.

“Ya ini kilang TPPI Trans Pacific Petrochemical Indotama. Ini adalah merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita," ujar Jokowi yang dilansir dari setpres.setneg.go.id.

"Kilang ini dapat menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM, premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene, ini bisa untuk semuanya,” imbuhnya.

Bahkan menurut penuturan Presiden RI ini, dengan adanya kilang tersebut dapat menghemat devisa hingga 4,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 56 triliun.

Hal ini karena Indonesia tidak perlu mengimpor lagi, melainkan dapat memproduksinya sendiri.

Diketahui, kilang TPPI ini sudah dibangun sejak lebih dari dua dekade lalu.

Namun karena beberapa masalah, pembangunannya pun tersendat.

Setelah diakuisisi oleh PT Pertamina (Persero), kilang TPPI pembangunannya akan dimulai kembali.

Terkait kepemilikan saham, setelah restrukturisasi, 51 persen saham dipegang oleh Pertamina.

Sementara 47 persen saham dipegang oleh pemerintah yakni Kementerian Keuangan.

Meski begitu, PT Silakencana Tirtalestari masih memegang saham 2 persen sisanya.

Jokowi menuturkan akan segera menyelesaikan dua persen saham tersebut.

Momen 'reuni' kembali Presiden Jokowi dan Ahok saat kunjungan kerja di Tuban, Jawa Timur, (21/12/2019).
Momen 'reuni' kembali Presiden Jokowi dan Ahok saat kunjungan kerja di Tuban, Jawa Timur, (21/12/2019). (Instagram/basukibtp)

Menurutnya hal ini akan selesai dibulan Januari.

Sementara itu, selain Ahok, Erick dan Nicke, terlihat juga Ibu Iriana, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mendampingi Jokowi

Disisi lain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang turut serta mendampingi Jokowi dalam meninjau kilang tersebut, juga langsung merespon pesan Presiden RI ini dalam akun Instagramnya.

Ahok mengunggah potret kebersamaannya dengan Jokowi saat di Kilang Petrokimia Tuban.

Dalam keterangan fotonya Ahok menuliskan kembali pesan Jokowi kepadanya yakni untuk segera menyelesaikan pembangunan kilang tersebut.

Dimana nantinya kawasan itu akan menjadi industri petrokimia nasional.

Sehingga ini akan membantu Indonesia agar tidak mengalami defisit.

"Pesan Bapak Presiden Jokowi sangat jelas, segera menuntaskan pengembangan Kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional yang nanti akan menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM)," tulis Ahok di akun Instagram @basukibtp.

"Pengembangan ini dapat membantu mengurangi impor bahan baku agar negara tidak mengalami defisit kembali," lanjut tulisannya.

Dalam unggahan tersebut, Ahok juga meminta agar menjaga uang negara agar masyarakat juga dapat merasakan kesejahteraanya.

"Selain itu, saya menghimbau untuk semua pihak agar tidak menyalahgunakan subsidi bahan bakar yang diberikan," tulis Ahok.

"Mari bantu kami untuk menjaga uang negara demi kesejahteraan negara," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved