Jumat, 3 Oktober 2025

Pemda Aceh Diminta Batalkan Pembelian Pesawat N219

Seharusnya pemerintah Aceh fokus dalam percepatan pembangunan sumber daya manusia juga ekonomi masyarakat agar masyarakat aceh lebih makmur.

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Sybral Mulasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komunitas Kritis Indonesia Aceh (DPD KKI- Aceh ) Syibral Mulasi menyatakan, pembelian Pesawat terbang N219 Pemerintah Aceh dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) tidak rasional. Melihat kondisi Aceh, menurutnya yang masih Jauh dari kesejahteraan.

Seharusnya pemerintah Aceh fokus dalam percepatan pembangunan sumber daya manusia juga ekonomi masyarakat agar masyarakat aceh lebih makmur.

Baca: Pasutri di Aceh Kepergok Pesta Sabu

Ia berharap pemerintah Aceh menjalankan program kemanfaatan sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban pemerintah dalam menjamin terpenuhinya hak masyarakat miskin dan tidak mampu. 

"Pembelian pesawat terbang N219 sebagai konektivitas (udara) antar wilayah tidak jadi prioritas. Saya rasa masih lebih prioritas lagi untuk pembangunan ekonomi rakyat dan pembangunan daerah terpencil untuk lebih efektif," katanya.

"Contohnya, peningkatkan infrastruktur di daerah yang membutuhkan jembatan dan jalan yang dilalui masyarakat setempat," ujarnya lagi, Jumat (13/12/2019).

Baca: Ada Ruang Rahasia di Pesawat untuk Tidur Pilot dan Pramugari

Dikutip dari Serambinews.com, anggota DPR Aceh asal daerah pemilihan lima (Aceh Utara dan Lhokseumawe) Muslim Syamsuddin MAP meminta Pemerintah Aceh menunda pembelian pesawat terbang N219 pada 2021.Pemerintah Aceh diminta fokus bekerja salah satunya menyelesaikan pembangunan duafa pada 2020 ini.

“Saya sebagai perwakilan masyarakat, menolak secara keras (pembelian pesawat terbang N219), karena masih banyak sekali yang harus dipikirkan menyangkut hajat kehidupan masyarakat Aceh,” ujar Muslim Syamsuddin ST MAP kepada Serambinews.com, Kamis (12/12/2019).

Salah satu program yang sangat penting dipikirkan Pemerintah Aceh adalah bagaimana merealisasikan pembangunan rumah duafa di Aceh.Sebab masih ada ribuan masyarakat Aceh, yang masih tinggal di rumah yang belum layak huni.“Ini seharusnya yang dipikirkan pemerintah Aceh,” kata Muslim.

Baca: BMKG Catat Gempa M 5.5 Guncang Kota Sabang Aceh Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami

Persoalan rencana pembelian pesawat untuk Aceh saat ini tidak penting. Kalau alasan pembelian pesawat hanya untuk mempermudah transportasi ke daerah terpencil, sudah ada transportasi yang bisa dijangkau selama ini.“Ada tranportasi darat yang hampir puluhan adanya bisa terjangkaut ke pelosok di Aceh,” ujar Muslim.

Dengan dana yang begitu besar untuk belim pesawat, sebaiknya dialihkan kepada infrakstruktur. “Pemerintahan Aceh harus menunda dulu, rencana pembelian pesawat, karena belum penting dan belum waktunya,” kata Muslim.

Ditambahkan, banyak infrastrktur untuk masyarakat di 23 kabupaten/kota di Aceh yang harus dipikirkan dan selesaikan. Belum persoalan ekonomi masyarakat. “Saya tetap akan menolak pembelian pesawat tersebut, karena banyak sekali persoalan lain yang sangat penting yang dipikirkan Pemerintah Aceh,” tegas Muslim.

Syibral menambahkan seraya berharap kepada para anggota DPRA yang lain untuk menolak pembelian pesawat terbang N219. Rakyat tegasnya belum butuh pesawat.

Baca: I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi, Istri Ari Askhara yang Juga Ada dalam Pesawat, Ini Kekayaan Mereka

"Rakyat hanya butuh kesejahteraan dan keadilan untuk meningkatkan ekonomi agar kebutuhan dasar terpenuhi," imbuh syibral.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved