Saat Presiden Jokowi Menantang Pengurus DPD Golkar untuk Maju dan Janjikan Hadiah Sepeda
Jokowi membantah isu soal intervensi istana terkait Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tersebut meminta semua pihak tidak berprasangka buruk.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah isu soal intervensi istana terkait Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tersebut.
Jokowi meminta semua pihak tidak mengeluarkan prasangka buruk kepada dirinya dengan tudingan intervensi Munas.
"Jangan ada yang berprasangka tidak baik. Kemarin ada yang sampaikan istana intervensi. Saya jaminkan tidak ada, enggak ada," kata Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019) malam.
Ia kembali menegaskan tidak ada intervensi dari istana dan menjamin istana tidak mencampuri urusan internal golkar.
"Saya berikan jaminan, tidak ada," tegas jokowi, dilansir dari Youtube MetroTVNews, Rabu (4/12/2019).
Bahkan Jokowi meminta kader Golkar untuk menyampaikan langsung bila ada intervensi istana dalam forum tersebut.
Jokowi memberikan contoh saat Mensesneg Pratikno dituding turut mengumpulkan pengurus DPD Golkar untuk galang suara.
Lanjutnya, Presiden telah konfirmasi kepada Pratikno bahwa isu tersebut tidak benar.
"Kalau ada yang menyampaikan pak Menteri Sekretaris Negara, saya berikan jaminan tidak, nggak ada, memang betul-betul nggak ada," ungkapnya.
Kendati demikian, Jokowi menantang peserta Munas yang juga para pengurus DPD Golkar untuk naik ke panggung jika pernah dikumpulkan Pratikno.
Jokowi pun menjanjikan kasih sepeda dan seisi ruangan justru tertawa dengan ucapan Presiden tersebut.
"Katanya mengumpulkan DPD, DPD mana yang dikumpulkan, coba ada DPD yang dikumpulkan oleh pak Mensesneg yang hadir disini silahkan maju saya beri sepeda,"
"Silahkan kalau ada DPD yang dikumpulkan oleh Mensesneg, maju ke depan saya beri sepeda," jelasnya.
Presiden juga menyatakan, jika ada menteri kumpulkan DPD seharusnya para menteri Golkar.
Dia menyebut nama Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Menpora Zainuddin Amali, sampai Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
"Kalau ada menteri manggil-manggil DPD, ya menterinya Golkar, enggak ada. Pak Agus bisa atau Pak Zainuddin Amali atau Pak Luhut bisa saja," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan sangat menghargai dan memberikan apresiasai kesejukan yang ditunjukkan di Partai Golkar dalam Munas yang sekaligus memilih Ketua Umum Partai Golkar itu.
Sebelum pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) berlangsung Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam kesempatan itu, Bambang Soesatyo menyampaikan karena momentumnya pada Selasa malam (3/12/2019) sudah tepat karena mulainya pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) yang diharapkan menghadirkan suasana teduh.
"Karena momentumnya memang sudah tepat nanti malam pembukaan, sebelum pembukaan harus ada suasana yang teduh di partai Golkar."
"Itulah salah satu keistimewaan yang ada di Golkar bahwa kami satu sama lain saling menghargai."
"Saya tidak pernah bisa, kami rata-rata anak muda ini tidak bisa menolak atau melawan ketika para senior-senior kami memberi nasihat pandangan dan saran," jelas Bambang Soesatyo, dilansir dari Youtube KompasTV.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)