Staf Khusus Jokowi
Juru Bicara PKS Nilai Pengangkatan Staf Khusus Presiden Membuat Kabinet Jokowi Semakin 'Tambun'
Juru Bicara PKS menilai penunjukan staf khusus presiden bertentangan dengan niat pemerintahan Jokowi yang menginginkan postur birokrasi yang ramping.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang kemudian diunggah di kanal Youtube Kompas TV, Sabtu (23/11/2019).
Ia menyebutkan, sebelumnya presiden hanya mengumumkan secara langsung jajaran menteri dan para pejabat negara lainnya.
Pipin pun menilai hal tersebut merupakan sebuah politik simbol yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Saya kira ini bagian dari politik gimik atau politik simbol yang diperlihatkan oleh Pak Jokowi," ujar Pipin.
Pipin pun kemudian menghubungkan pengangkatan staf khusus presiden dengan proyek SMK yang pernah diperkenalkan Jokowi.
Baca: Disemprot Gibran Pasca Curigai Sosok Hitam di Belakang Jokowi, Veronica Koman: Tak Pernah Nonton TV
"Saya kira nanti hampir sama seperti proyek SMK, ini juga bagian dari politik yang ingin memperlihatkan bahwa milenial diberikan kesempatan," ungkap Pipin.

Namun demikian, secara pribadi, Pipin mengaku mengapresiasi pengangkatan staf khusus presiden dari kalangan milenial tersebut.
"Bagi saya secara pribadi dari generasi PKS Muda tentu mengapresiasi ini, jadi anak muda diberikan kesempatan," ujar Pipin.
Kendati demikian, Pipin mengaku khawatir jika penunjukan staf khusus milenial tersebut hanya untuk menunjukkan pemerintah mau melibatkan peran anak muda di pemerintahan.
"Kami khawatir bahwa ini, yang tadi kami sampaikan sebagai politik simbol, hanya 'ini ada anak muda di pemerintahan'," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengaku khawatir apabila para anak muda tersebut tidak diberi ruang yang signifikan pada pemerintahan.
"Ini sebetulnya antisipasi, ketika politik simbol hanya menunjukan milenial kepada publik kemudian ke depan proposalnya tidak dibaca atau dieksekusi," jelas Pipin.
PPP Menilai Penunjukan Staf Khusus Presiden dari Kalangan Milenial Sebagai Langkah Berani
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebagai partai koalisi pemerintah, memiliki tanggapan yang berbeda.
Wakil Sekjen PPP Ahmadi Baidowi menilai keputusan Jokowi memilih staf khususnya dari kalangan milenial sebagai langkah berani.
Baca: PKS Minta Anies Baswedan Terlibat Pemilihan Nama Wagub DKI