Ahok Masuk BUMN
Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Target yang Harus Dicapai: Kurangi Impor Migas
Menteri BUMN Erick Thohir memberi target kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Iya pasti (harus mundur dari partai). Semua komisaris di BUMN harus mundur dari partai. Iya dong.
Semua nama yang diajak bicara pasti kita kasih tahu dari awal," ujar dia.
Keharusan melepas keanggotaan partai, lanjut Erick untuk tetap menjaga indepensi BUMN.
"Kenapa (harus mundur dari partai) karena tentu dari pada independensi BUMN sangat dipentingkan.
Saya rasa orang-orang yang punya itikat baik semua tahu resiko bagaiamana mengabdi untuk negara," terang dia.
Soal Penolakan Terhadap Ahok
Terkait adanya penolakan terhadap Ahok, Erick menyatakan pro kontra tidak hanya terjadi pada Ahok.
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang menjadi Menteri BUMN juga diwarnai pro kontra.
"Saya rasa kalau pro kontra tidak hanya pak Basuki. Mungkin saya sendiri juga ada pro kontra, pak Chandra (Hamzah) juga ada pro kontra," katanya.
Menurut Erick, semua pihak memberi kesempatan dulu terhadap Ahok dan kemudian melihat hasil kerjanya nanti.
Ahok Nyatakan Siap
Sebelumnya, Ahok menyatakan siap menerima tawaran dari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
"Ya kalau ditunjuk, diminta tugas ya siap dong," kata Ahok melansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019),
Ahok juga menyinggung soal penolakan terhadapnya.
Ahok berujar jika hidupnya selalu ditolak.
"Kayaknya hidupku ditolak melulu," ujar Ahok, sebelum mengisi Workshop Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota di Hotel Grand Arkenso, Semarang, Rabu (20/11/2019).
Dirinya melanjutkan, dalam hidup memang kadang ada pihak-pihak yang menentang.
"Hidup ini tidak ada yang setuju 100 persen ya, Tuhan aja ada yang nentang kok," imbuh Ahok.
(Tribunnews.com/Daryono)