Menteri KKP Edhy Prabowo Ungkap Tak Takut Tenggelamkan Kapal Pencuri: Kita Siap Menenggelamkan!
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyebut penenggelaman kapal sebagai upaya menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menjaga lautnya.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo menegaskan kebijakan penenggelaman kapal bagi kapal asing atau ilegal yang masuk perairan Indonesia, akan terus dilanjutkan.
Edhy menyebut penenggelaman kapal sebagai upaya menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menjaga lautnya dengan baik.
"Bentuk upaya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita itu tidak tidur, kita menjaga laut kita," ujarnya, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Selasa (19/11).
Dilansir dari tayangan YouTube KOMPASTV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap untuk menenggelamkan kapal-kapal yang mencuri hasil laut.
"Kalau mereka mau ditenggelamkan, kita siap menenggelamkan," ungkapnya.
Edhy mengaku jika dirinya tidak takut jika harus menenggelamkan kapal.
Baca: Sempat Sebut Tak Akan Tenggelamkan Kapal, Edhy Prabowo Kini Pertimbangkan Pemanfaatan Kapal Asing
"Kalau mereka ketahuan mencuri dan dia lari, kita nggak bisa ini (menangkap), ya kita tenggelamkan, kenapa harus takut," jelasnya.
Namun dirinya tidak ingin menenggelamkan kapal itu hanya menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan pencurian hasil laut.
"Cuma kita jangan membuat jargon menenggelamkan adalah segala-galanya dalam mengatasi negara ini," ungkapnya.
Edhy ingin penenggelaman kapal tersebut akan memberi efek jera bagi para pencuri.
Harapannya, setelah efek jera bisa dirasakan, nantinya pencurian ikan dapat berkurang.
Selain itu, pemerintah juga mengkaji kebijakan lain berupa pemanfaatan kapal yang disita agar bisa menyumbangkan pendapatan negara.
Baca: Menteri KKP Edhy Prabowo Tak akan Tenggelamkan Kapal, Kini Lebih Fokus sesuai Arahan Presiden Jokowi
"Saya ingin ini menjadi efek jera, namun setelah efek jera ada apa, harus ada pemanfaatan, ini yang kita mau," kata dia.

Menjawab kabar yang mengatakan dirinya akan menghentikan kebijakan penenggelaman kapal yang digagas oleh Susi Pudjiastuti itu, Edhy Prabowo menegaskan tetap akan melanjutkan program tersebut.
Menurutnya, penenggelaman kapal tersebut bisa mencegah kapal-kapal asing masuk ke perairan Indonesia untuk mencuri ikan.
"Nggak ada penenggelaman dihentikan, masa saya harus menghentikan, berarti saya membiarkan pencuri-pencuri asing masuk," jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan penenggelaman kapal akan lebih dikaji oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mengingat, saat ini ada 72 kapal yang telah diamankan oleh pemerintah.
Sebelumnya, Edhy sudah berujar akan melanjutkan kebijakan Susi Pudjiastuti itu selama sesuai dengan aturan dan mekanisme.
"Selama itu sesuai dengan aturan dan mekanisme, demi menjaga kelautan dan perikanan kita, tidak masalah," ujar Edhy setelah pelantikan menteri di Istana, Rabu (23/10/2019).
Edhy mengaku, pihaknya tidak perlu takut dengan kapal-kapal penyerebot itu.
Ia juga membeberkan dua prioritasnya selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
Pertama, memperbaiki komunikasi antara nelayan dengan pemerintah.
"Sejauh mana dan seperti apa, akan kita lihat nanti," kata dia.
Baca: Purnatugas dari Menteri KKP, Susi Pudjiastuti Ingin Berlibur
Kedua, perikanan budidaya juga harus ditingkatkan.
Hal ini merupakan modal untuk mengatasi masalah kekurangan protein dan lapangan pekerjaan.
Edhy Prabowo juga mengaku tidak masalah bila di kemudian hari, ia dikritik sejumlah pihak.
"Ya nggak masalah, itu bagian dari risiko. Jangankan di pemerintahan, di DPR, kami selalu dikritik," kata dia.
Yang terpenting, lanjutnya, kontribusi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja negara dan penghasilan masyarakat, terutama nelayan.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Sri Juliati)