Bom di Mapolrestabes Medan
Polri Ungkap Sasaran Jaringan Teroris Yang Serang Mapolrestabes Medan
Dia juga mengungkapkan alasan dan motif pelaku terorisme mengincar aparat kepolisian sebagai aksinya.
5. AL, ditangkap di Medan tanggal 14 November 2019. Mengetahui perakitan bom yang dilakukan oleh 2 tersangka meninggal an. K dan P, perakitan di rumah saudara P yang meninggal pada saat dilakukan penangkapan, mengetahui pelaksanaan rakitan bom sendiri maupun tas yang akan digunakan oleh saudara RMN untuk melakukan bom bunuh diri, mengikuti baiat secara bersama.
Kelompok ini ada yang membaiatnya sendiri-sendiri ada yang secara kelompok bersama dengan bersama-sama langsung ke ISIS itu ke Abu Ibrahim Al Hasimi Al Quraishi.
6. Y alias Yasir alias Anto ini adalah Amir daripada kelompok ini, ditangkap di loket Sartika Medan, Sumut. Keterlibatan : sebagai leader di antara jaringan RMN, membaiat secara bersama-sama kelompok tersebut, mengikuti baiat bersama kepada Abu Ibrahim Al Hasimi Al Quraishi, ikut latihan dan memimpin latihan di gunung Sibayak.
7. AS, ditangkap di Medan pada 14 November. AS juga anggota dari kelompok JAD Y, ikut bersama-sama membaiat diri ke ISIS, melaksanakan latihan di Gunung Sibayak, diajak dan dimotivasi oleh RMN untuk melakukan perlawanan terhadap anggota Kepolisian khususnya di jalan Belawan, mengetahui tas yang akan digunakan oleh tersangka RMN untuk melakukan society bomber beserta pelatihan.
8. F, ditangkap di Medan tanggal 14 November, keterlibatannya membaiat diri serta ikut serta melaksanakan pelatihan atau aidat.
9. S, seorang perempuan ya ada 2 orang perempuan, ditangkap di Medan tanggal 14 masuk ke dalam kelompok JAD amirnya Y.
10. DH, ditangkap Jumat, 15 November 2019 di Medan, ikut membaiat diri kepada ISIS, mengikuti latihan fisik di Gunung Sibayak, mengetahui rencana pelaksanaan teroris atau aksi teroris yang akan dilaksanakan oleh tersangka RMN.
Baca: Pasca Ledakan Bom Bunuh Diri di Medan, Tim Densus 88 Tangkap 46 Orang Terduga Teroris
11. KS alias Abu Munzir, ditangkap pada 15 November 2019 di Medan, masuk kedalam jaringan JAD Y, mengikuti pelatihan di Gunung Sibayak sekaligus ikut membaiat diri kepada pimpinan ISIS, mengetahui sasaran akasi terorisme yang dilakukan RMN, mengetahui sdr K dan P memiliki bom.
12. S, tertangkap di Banda Aceh pada tanggal 16 November, keterlibatan : memfasilitasi tempat kelompok Y dan rumahnya bersama-sama dijadikan tempat untuk membaiatkan diri ke ISIS, ikut latihan atau idad di Gunung Sibayak.
13. S, ditangkap di Banda Aceh tanggal 16 November, JAD pimpinan Y, mengetahui saudara K yang meracik bom di kamarnya pada tanggal 12 November 2019 yang lalu, ikut pelatihan di Gunung Sibayak pada bulan Mei 2016.
14. Z alias Jaka, ditangkap di Banda Aceh pada 16 November JAD pimpinan Y, mengikuti latihan di Gunung Sibayak sudah membaiat ke ISIS sebanyak 2 kali baik pimpinan lama maupun baru.
15. MFJ, ditangkap tanggal 16 November di Medan, Sumut, masuk ke dalam kelompok JAD Y, ikut melaksanakan baiat diri, mengikuti latihan di Gunung Simbayak sebanyak 2 kali, mengetahui senjata rakitan yang dimiliki oleh saudara L.
16. SS, ditangkap tanggal 16 November di Medan, masuk dalam kelompok JAD Y yang bersama-sama RMN yang meninggal dunia, mengetahui kita sudah dibuat maupun bom yang dibuat RMN, ikut membaiat diri, ikuti latihan di Gunung Simbayak sebanyak 2 kali.
Tersangka yang menyalahkan diri ada 4 orang yang merupakan upaya soft approach yang dilakukan Densus 88 bersama Polda dan juga melibatkan masyarakat, sehingga 4 tersangka tersebut dengan penuh kesadaran menyerahkan diri kepada aparat keamanan.
17. W alias Yunus menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut pada 17 November pukul 19.15 WIB. Bersangkutan terlibat langsung dalam kelompok JAD Y, maupun ikut membaiat ke ISIS yang baru, mengikuti latihan di Gunung Sibayak dan pernah menitipkan senjata api rakitan yang diterima oleh saudara AS dan saudara AL.