Jumat, 3 Oktober 2025

Ahok Masuk BUMN

Ahok Segera Pimpin BUMN, Anggota DPR Deddy Sitorus Melihat Kuatnya Karakter Kepemimpinan dari Ahok

Ahok akan segera memimpin perusahaan BUMN, Dedi Sitorus melihat ada karakter kepemimpinan yang kuat.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
YouTube Kompas TV
Ahok Segera Pimpin BUMN, Anggota DPR Deddy Sitorus Melihat Kuatnya Karakter Kepemimpinan dari Ahok 

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan memimpin perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penempatannya akan diumumkan pada awal Desember mendatang.

Anggota Komisi VI DPR Deddy Sitorus mengatakan, saat ini belum bisa menilai pantas atau tidak Ahok dipilih menjadi pemimpin perusahaan BUMN.

Menurutnya, kinerja Ahok akan bisa dinilai setelah satu atau dua tahun masa jabatannya.

"Menjabat aja belum, kalau dia sudah bekerja setahun dua tahun kita bisa menilai, lalu dinilai apakah dia pantas duduk disana, kan faktanya belum duduk," ujarnya, di Studio Kompas TV, Minggu (17/11/2019), melihat tayangan YouTube KOMPASTV.

Deddy Sitorus 2
Deddy Sitorus

Dirinya menganggap penilaian terhadap Ahok yang akan memimpin perusahaan BUMN itu adalah sebuah asumsi.

"Jadi apapun sekarang namanya asumsi, asumsinya begini-begini," lanjutnya.

Ahok dikabarkan akan menjadi komisaris atau direksi di Pertamina, Perusahaan Listrik Negara (PLN), atau Krakatau Steel.

Deddy Sitorus mengungkapkan, diperlukan karakter pemimpin untuk bisa menjabat sebagai komisaris atau direksi di perusahaan BUMN.

"Saya kira untuk menjadi pengurus di BUMN apakah menjadi direksi atau komisaris, apalagi sebesar Pertamina atau PLN, saya kira yang diperlukan itu leadership (kepemimpinan), karena sistemnya sudah berjalan kok," ungkapnya.

Ia beralasan sosok pemimpin tersebut diperlukan untuk mengatasi permasalahan perusahaan yang pasti terjadi.

"Ada banyak efisiensi di dalam, ada banyak kebocoran sana-sini, mau kita akui atau tidak tapi faktanya," ujarnya.

Deddy menilai, Ahok bisa memimpin perusahaan BUMN, setelah melihat kinerjanya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Saya kira dia cukup kuat ya, seperti kita lihat bagaimana dia menjadi Gubernur," katanya.

Ia menambahkan, dalam perusahaan PLN atau pertamina pasti ada bagian dari direksi yang terkena kasus korupsi.

Namun, bukan berarti tugas Ahok nanti sebagai pemberantas korupsi di dalamnya.

"PLN misalnya, berapa direksinya, direktur utamanya masuk KPK misalnya, kemarin juga pertamina. Tapi saya tidak mengatakan tugas Ahok nanti sebagai pemberantas korupsi," ujarnya.

Deddy melihat bahwa pemerintah telah melihat kepemimpinan Ahok dalam bekerja yang dinilainya kuat.

"Saya melihat kemungkinan pemerintah melihat leadership (kepemimpinan) dia, passion dia itu cukup kuat," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi berujar sudah mengetahui kinerja Ahok, mengingat keduanya sempat berpasangan memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Dirinya mengaku jika saat ini Ahok sedang dalam proses seleksi, sebelum diputuskan untuk memimpin salah satu BUMN.

"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi, Kamis (14/11/2019) di Istana Merdeka, Jakarta, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.

Ditanya apakah dirinya yang memberi rekomendasi bergabungnya Ahok ke BUMN, Jokowi enggan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Jokowi kembali menegaskan, Ahok masih dalam proses seleksi.

"Ini kan masih proses seleksi," ujar Jokowi.

Jokowi mengungkapkan tidak mengetahui sektor BUMN mana yang akan ditempati oleh Ahok.

Dirinya menyerahkan wewenang tersebut kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved