Publik Lebih Takut Berbicara Politik di Era Presiden Jokowi? Berikut Hasil Survei LSI
LSI mengatakan jika ada gejala menurunnya indikator kebebasaan sipil salah satunya kebebasan berekspresi di era pemerintahan Presiden Jokowi
"Ada kejenuhan dalam bericara. Ah ngapain gua bicara," tandasnya.
Pria kelahiran 31 Mei 1964 ini mengingatkan kepada masyarakat jika kebebasan dalam mengemukakan pendapat harus diikuti dengan rasa tanggung jawab.
"Freedhom speach, itu berekspresi harus diikuti dengan tanggung jawab," lanjut Andreas.
Menuturnya dengan tanggung jawab membuat kebebasan dalam berbicara menjadi penyeimbang prinsip demokrasi yang menaungi kebebasan berbicara tersebut.
Peraturan perundang-undangan juga mengambil peran dalam menjaga keseimbangan.
"Disitu harus ada keseimbangan," tandas Andreas. (*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)