Senin, 6 Oktober 2025

Publik Lebih Takut Berbicara Politik di Era Presiden Jokowi? Berikut Hasil Survei LSI

LSI mengatakan jika ada gejala menurunnya indikator kebebasaan sipil salah satunya kebebasan berekspresi di era pemerintahan Presiden Jokowi

Youtube Kompas TV
LSI mengatakan jika ada gejala menurunnya indikator kebebasaan sipil salah satunya kebebasan berekspresi di era pemerintahan Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan jika ada gejala menurunnya indikator kebebasaan sipil.

Satu di antaranya kebebasan berekspresi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini dijelaskan Djayadi menurut data LSI di bulan Juni 2019 yang dibandingkan dengan data September 2019.

Menurutnya, selain menurunnya indikator kebebasaan sipil, ada peningkatan sikap intolerenansi di era pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kita peroleh satu sisi ada peningkatan intolerenansi"

"Bisa kita lihat adalah misalnya meningkatnyan politik identitas dan sebagainya," ujarnya saat diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (05/11/2019).

Baca: Solusi Mengatasi Kerontokan pada Rambut: Gunakan Teh Hijau Hingga Minyak Rosemary

Dalam data yang dirilis LSI itu, sebanyak 57 lebih persen mengatakan bebas, namun 43 persen yang lain mengatakan takut untuk berekspresi di tahun 2019.

Djayadi Hanan direktur eksekutif LSI 21
Djayadi Hanan direktur eksekutif LSI

Jika dibandingkan di tahun 2014 ketakutan masyarakat hanya sebesar 24 persen, persentase ini meningkat signifikan sebesar 14 persen.

"Saya kira yang perlu menjadi perhatian dari pemerintah ada gejala masyarakat lebih takut," tandas Djayadi.

Pria berkacamata ini menjelaskan lebih lanjut, ketakutan masyarakat yang dimaksud bukan berekspresi secara umum.

Melainkan ekspresi bicara yang berunsur politik yang menjadi ketakutan masyarakat.

Baca: Chord Lagu Satu Hati Sampai Mati - Nella Kharisma feat Fery, serta Lirik Lagu, Bisa Download Di Sini

"Ini bukan ekpresi secara umum, tapi bicara politik, kalau bicara yang lain tidak ada masalah," lanjutnya.

Menurut Djayadi, ketakutan masyarakat berhubungan dengan peristiwa yang terjadi sejak Indonesia merayakan pesta demokrasi hingga peristiwa terakhir demo mahasiswa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved