Kabinet Jokowi
Tito Karnavian Mutasi 447 Personel Polri Sebelum Dilantik Jadi Mendagri
Mutasi terhadap 447 personel Polri itu tertuang dalam delapan surat telegram berbeda, namun semua tertanggal Senin, 21 Oktober 2019.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian diketahui melakukan mutasi secara besar-besaran di tubuh Polri, sebelum dirinya dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Mutasi terhadap 447 personel Polri itu tertuang dalam delapan surat telegram berbeda, namun semua tertanggal Senin, 21 Oktober 2019.
Tito sendiri diketahui mundur dari Korps Bhayangkara dan telah secara resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai salah satu menterinya, dua hari pasca surat telegram itu dikeluarkan atau pada Rabu (23/10).
Dari ratusan personel tersebut, salah satu yang dimutasi adalah Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Zulkarnain.
Baca: Menteri Diminta Tidak Saling Serang, PR Penting di Awal Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin
Ia digantikan oleh Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Lotharia Latif, lantaran dirinya memasuki masa pensiun.
Jabatan Lotharia pun kini diemban oleh Kombes Pol Makhruzi Rahman.
Gubernur Akpol Irjen Pol Ahmad Juri kini dimutasi menjadi Analis Utama Kebijakan Lemdiklat Polri.
Posisinya kemudian diisi oleh Brigjen Pol Fiandar yang dahulu menjabat Karobindiklat Lemdiklat Polri.
Selain itu, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Rachmad Fudail turut dimutasi. Rachmad dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utana Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri.
Sebagai penggantinya, Tito menunjuk Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu turut mengukuhkan beberapa nama menjadi Kapolda.
Seperti halnya Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto sebagai Kapolda Sulteng dan Brigjen Pol Supratman sebagai Kapolda Bengkulu.