Edhy Prabowo Siap Pimpin KKP di Kabinet Indonesia Maju
“Pada akhirnya, semangat yang kita lakukan adalah bagaimana kita bersama-sama terus maju melanjutkan perjuangan," katanya
“Tidak ada yang lebih menggembirakan kalau kita hand over sesuatu yang kita sayangi kepada orang yang sudah kita ketahui. KKP ini adalah my passion the last five years, cinta saya, hidup saya,” lanjutnya.
Menurut Susi Pudjiastuti, ia mungkin melakukan banyak perubahan kontroversial selama menjabat 5 tahun terakhir.
Ia berpendapat, hal itu dilakukan sebagai bentuk terobosan untuk mengusung sektor kelautan dan perikanan menjadi lebih baik.
Terbukti, sejak tahun 2015, neraca perdagangan perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
“Kita bangga, satu dari enam tuna di dunia yang ada di meja yang dimakan oleh orang dunia adalah milik Indonesia,” ujarnya.
“Tentu policy-policy yang sudah saya terapkan ini, yang baik terus diteruskan Pak Edhy. Nah, yang tidak baik mohon diperbaiki,” pesannya.
Selain itu, Susi juga berpesan agar Menteri Edhy meneruskan visi misi Presiden untuk menjadikan laut masa depan bangsa dan Indonesia sebagai poros maritim dunia, salah satunya dengan tidak lagi memunggungi laut.
Terlebih saat ini, isu kelautan dan perikanan sudah cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia termasuk dunia.
Susi menitipkan pelaksanaan Perpres Nomor 44 Tahun 2016 tentang negative list investasi asing di perikanan tangkap sebagai bentuk kedaulatan rakyat atas lautan Indonesia.
“Kedaulatan laut kita hanya untuk bangsa kita karena itu adalah satu-satunya sumber protein, sumber kehidupan yang masih accessible bagi kebanyakan rakyat kita. Kalau tambang dan lain sebagainya itu memerlukan modal besar, tidak semua anak bangsa bisa mengakses. Dan sekarang perikanan sudah terbuka. Siapa saja bisa mancing, bisa nangkap pakai jaring, dan hasilnya ada. Saya ingin bapak pertahankan,” paparnya.
Menteri Susi juga berpesan untuk meneruskan laut lestari.
Laut lestari yang dimaksud bukan sempit pada arti konservasi, melainkan pengelolaan untuk meningkatkan produktivitas.
Ikan yang sudah banyak jumlahnya, besar-besar ukurannya telah membuat nelayan dapat menangkap ikan dengan mudah dengan mengeluarkan ongkos yang jauh lebih murah.
Untuk itu perlu dijaga dengan pengaturan alat-alat tangkap yang tidak ramah lingkungan baik cantrang, bom, portas, dan dinamit.
Tak hanya itu, Susi juga menyoroti masalah pemerataan kesejahteraan. Sesuai dengan visi Presiden dengan Kabinet Indonesia Maju yaitu memperbaiki sumber daya manusia, Susi berharap Menteri Edhy dapat meneruskan pembangunan institusi pendidikan kelautan dan perikanan.