Ketua MPR RI Sebut akan Undang Prabowo Sandi pada Pelantikan Presiden, Imbau Tak Ada Demo
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo manfaatkan momen pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019-2024 sebagai ajang silaturahmi dengan sejumlah tokoh
Jelang Pelantikan Presiden, Ketua MPR Silaturahmi dan Antarkan Undangan untuk Prabowo-Sandi
TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo manfaatkan momen pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019-2024 sebagai ajang silaturahmi dengan sejumlah tokoh.
Hal itu disampaikan Bambang Soestyo usai memimpin Rapat Pimpinan MPR RI, di Ruang Rapat Pimpinan MPR RI, di kawasan gedung MPR Jakarta, Rabu (9/10/19).
"Kita akan silaturahmi dengan Presiden - Wakil Presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo - KH Maruf Amin, serta ke Wakil Presiden 2014-2019 Jusuf Kalla," ujar Bamsoet.
Tak hanya itu, Bamsoet juga menyampaikan akan silaturahmi sekaligus mengantarkan undangan pelantikan Presiden dan Wakil presiden kepada kandidat Presiden Prabowo dan Sandiaga Uno.
Selain keduanya, Bamsoet juga akan mengundang Presiden RI ke-4 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia berharap dengan silaturahmi, dapat mendatangkan kesejukan bagi Bangsa Indonesia.
"Kita juga akan silaturahim sekaligus mengantarkan undangan pelantikan Presiden/Wakil Presiden kepada Presiden RI ke-4 Megawati Soekarnoputri."
"Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan kandidat calon Presiden - Wakil Presiden Pemilu 2014 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno."
"Dengan silaturahmi, kita harap bisa mendatangkan kesejukan bagi Bangsa Indonesia," tandas Bamsoet.
Rencananya, pelantikan akan digelar pada hari Minggu (20/10/2019) pukul 14.00 WIB di Gedung Nusantara, Kawasan MPR RI.
Baca: MPR Undang Prabowo Hadiri Pelantikan Presiden, Sekjen Gerindra: Tradisinya Beliau Hadir
Pelaksanaan siang hari dimaksudkan untuk menghormati para pemeluk agama menyelesaikan ibadahnya, serta memberikan kesempatan masyarakat menikmati car free day di beberapa ruas jalan protokol Jakarta.
"Sebagai tuan rumah, MPR RI ingin pelantikan presiden/wakil presiden tidak mengganggu aktifitas masyarakat. Mengingat ini merupakan hajatan besar Rakyat Indonesia."
"Sehingga bagi yang beribadah di hari Minggu maupun menikmati car free day tidak terganggu."
"Pihak Kesekjenan MPR RI akan berkoordinasi lebih lanjut dengan protokol Istana dan jajaran Sekretariat Negara untuk teknis lebih lanjutnya," tutur Bamsoet.

Bamsoet pun berharap, agar prosesi pelantikan bisa belangsung khidmat, tertib dan aman, pimpinan MPR RI akan mengundang Panglima TNI, Kapolri, Kepala Badan Intelijen Negara, Menteri Luar Negeri, Komisioner Komisi Pemilihan Umum, dan Sekretariat Negara untuk melakukan Rapat Koordinasi di Gedung MPR RI.
Ketua DPR RI 2018-2019 ini menjelaskan lebih lanjut, dalam Rapat Pimpinan MPR RI juga diputuskan pembagian tugas pimpinan MPR RI. Yakni Bambang Soesatyo (F-Golkar) sebagai Koordinator Umum, Ahmad Basarah (F-PDI Perjuangan) sebagai Koordinator Bidang Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, dan Lestari Moerdijat (F-Nasdem) sebagai Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah.
"Koordinator Bidang Pengkajian Ketatanegaraan dipegang Pak Syarief Hasan (F-Demokrat), Koordinator Bidang Penganggaran MPR RI dipegang Pak Fadel Muhammad (Kelompok DPD)."
"Koordinator Bidang Komisi Kajian Ketatanegaraan dipegang Pak Ahmad Muzani (F-Gerindra)," papar Bamsoet.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menambahkan, Koordinator Bidang Persidangan MPR RI dipegang Zulkifli Hasan (F-PAN).
Sedangkan Koordinator Bidang Hubungan Antar Lembaga Negara dipegang Jazilul Fuwaid (F-PKB), Koordinator Bidang Evaluasi Pelaksanaan Ketetapan MPR RI dipegang Hidayat Nur Wahid (F-PKS), dan Koordinator Bidang Akuntabilitas Kinerja MPR RI dipegang Arsul Sani (F-PPP).
"Keputusan diambil melalui proses musyawarah untuk mufakat. Tidak ada perdebatan ataupun saling berebut jabatan."
"Disini yang kita kedepankan adalah kebersamaan untuk mencari titik temu, bukan mengedepankan perbedaan," urai Bamsoet.
Baca: Respons Polri Sikapi Keputusan MPR Undur Jam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Baca: Pekan Depan, MPR Gelar Rapat dengan Panglima TNI-Kapolri Bahas Keamanan Pelantikan Presiden
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, Rapat Pimpinan MPR RI juga menyelesaikan komposisi kepemimpinam di Alat Kelengkapan MPR RI.
Antara lain, Badan Sosialisasi diketuai F-Gerindra dengan Wakil Ketua dari F-Nasdem, F-PAN, F-PKS, dan Kelompok DPD.
Di Badan Pengkajian, Ketua dipegang F-PDI Perjuangan, dengan Wakil Ketua dari F-Golkar, F-Demokrat, F-PPP, dan Kelompok DPD.
"Sedangkan di Bidang Penganggaran, Ketua dipegang F-Golkar, dengan Wakil Ketua dari F-PDI Perjuangan, F-Gerindra, F-PKB, dan Kelompok DPD," pungkas Bamsoet.
Baca: Ketua MPR: Kami Belum Putuskan dan Akan Terima Aspirasi Masyarakat Seluas-luasnya
Ketua MPR Imbau Mahasiswa Tak Demo saat Pelantikan Presiden
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyakini menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden tanggal 20 Oktober 2019 Indonesia akan tetap aman, damai dan penuh keselamatan.
Mengutip Kompas.com, Bambang mengimbau, agar seluruh lapisan masyarakat tidak mengganggu ke kekhimatan pelantikan presiden dengan aksi demo.
Sebab, acara tersebut akan dihadiri sejumlah kepala negara sahabat.
"Ini bukan hanya persoalan pelantikan Presiden Jokowi-K.H. Maruf Amin saja. Tetapi, lebih besar lagi menyangkut harga diri Bangsa Indonesia."
"Jika pelantikan presiden tidak aman maka negara lain akan memandang rendah serta mencibir Bangsa Indonesia," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2019).
"Karenanya, saya mengimbau kepada semua pihak untuk bersama menjaga pelantikan Presiden berjalan aman dan lancar," sambungnya.
Baca: Setelah Rapat Tertutup Dua Jam, Ini Pembagian Tugas Pimpinan MPR RI
Bambang berharap, para mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya mengurungkan niat untuk berdemo saat pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Sebab, image yang akan timbul adalah bahwa politik negara kita tidak stabil. Kalau tidak stabil maka akan berdampak pada ekonomi kita."
"Kalau ekonomi kita terganggu, ujung-ujungnya adalah rakyat juga yang dirugikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang berharap MPR dapat melaksanakan pelantikan presiden dan wakil presiden dengan penuh amanah.
"Berada di dunia politik tak ubahnya berjalan ditepian jurang. Jika salah mengambil langkah, tamat sudah."
"Dengan doa dari para hadirin, serta dengan selalu mengingat Allah dan mengingat bahwa jabatan itu hanya sementara."
"Insya Allah kita semua terhindar dari salah langkah, apalagi sampai masuk ke dalam jurang keterpurukan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sinatrya) (Haryanti Puspa Sari/Kompas.com)