Minggu, 5 Oktober 2025

Gempa Hari Ini

BMKG: 924 Gempa Guncang Wilayah Indonesia Selama September, Meningkat dari Agustus 2019

BMKG mencatat, 924 gempa mengguncang wilayah Indonesia sepanjang September 2019. Total jumlah gempa ini meningkat drastis jika dibanding Agustus.

Editor: Sri Juliati
bangladeshchronicle.net
Ilustrasi gempa - BMKG mencatat, 924 gempa mengguncang wilayah Indonesia sepanjang September 2019. Total jumlah gempa ini meningkat drastis jika dibanding Agustus. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, 924 gempa mengguncang wilayah Indonesia sepanjang September 2019.

Total jumlah gempa ini meningkat drastis jika dibanding bulan Agustus 2019 yang hanya sebanyak 673 kali gempa.

Aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 895 kali.

Jumlah ini juga mengalami peningkatan jika dibanding bulan sebelumnya, Agustus yang hanya 651 kali gempa.

Baca: Maluku Dilanda 1.044 Kali Gempa Susulan Sejak 26 September 2019

Baca: Wiranto Minta Maaf, Tak Bermaksud Menyebut Para Pengungsi Korban Gempa Ambon Jadi Beban Pemerintah

gempa ambon kerusakan bangunan
gempa ambon kerusakan bangunan (TribunAmbon.com)

Sementara itu, gempa signifikan dengan magnitudo lebih dari 5,0 di bulan September terjadi sebanyak 29 kali.

Aktivitas gempa signifikan ini juga mengalami peningkatan karena bulan sebelumnya hanya terjadi sebanyak 22 kali gempa.

Sementara itu, gempa yang dirasakan pada September 2019 ada sebanyak 155 kali guncangan.

Jumlah ini juga meningkat jika dibanding bulan sebelumnya yang hanya 56 kali.

Kepada Kompas.com, Kepala Bidang Mitigasi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa merusak pada September 2019 terjadi dua kali.

Ini berbeda dengan gempa merusak pada Agustus 2019 yang ada tiga kali.

Gempa merusak pada September 2019 terjadi pada:

1. Gempa Halmahera Selatan

Gempa yang terjadi pada 15 September 2019 ini berkekuatan M 6,0 dan merusak beberapa rumah di Halmahera Selatan.

2. Gempa Kairatu Ambon

Gempa Kairatu Ambon terjadi pada 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5.

Ribuan bangunan rumah rusak, puluhan orang meninggal, ratusan orang mengalami luka-luka, dan ribuan orang mengungsi.

Hingga Jumat (4/10/2019) pukul 13.00 WIB, ada 1.017 kali gempa susulan.

Gempa yang dirasakan masyarakat ada sebanyak 111 kali.

"Banyaknya jumlah aktivitas gempa susulan ini sebenarnya hal yang wajar, karena setiap gempa kuat lazim diikuti serangkaian gempa susulan," kata Daryono.

Dia menerangkan, banyaknya gempa susulan mencerminkan karakteristik kondisi batuan di zona gempa yang rapuh (brittle).

"Namun, patut disyukuri bahwa hasil monitoring BMKG menunjukkan tren frekuensi kejadian gempa susulan semakin mengecil," tutupnya.

BMKG menyebut, wilayah Indonesia merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.

Disebut sangat aktif karena dalam setahun ribuan gempa terjadi di Indonesia.

Wilayah Indonesia juga memiliki kompleksitas tektonik, karena banyaknya sebaran sumber gempa baik bersumber dari zona subduksi megathrust maupun dari sesar aktif.

Sumber gempa subduksi megathrust di antaranya adalah Subduksi Sunda yang jalurnya mencakup sebelah barat Sumatra dan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Selain itu, masih ada zona subduksi megathrust lain seperti Subduksi Banda, Sulawesi Utara, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Filipina, dan utara Papua.

Selain sumber gempa megathrust, wilayah Indonesia terdapat lebih dar 295 sesar aktif, termasuk yang belum teridentifikasi hingga saat ini.

Tingginya aktivitas kegempaan di wilayah Indonesia tampak dari hasil monitoring aktivitas gempa bumi di Indonesia selama September 2019.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Frekuansi Gempa September Meningkat Tajam, BMKG Catat 924 Guncangan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved