Qodari: Pimpinan DPR Sekarang tak ada Sosok Konfrontatif
Rachmat Gobel sebagai wakil ketua dari Nasdem dan A. Muhaimin Iskandar sebagai wakil ketua dari PKB.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Puan Maharani resmi menjadi Ketua DPR. Azis Syamsuddin sebagai wakil ketua dari Golkar. Sufmi Dasco Ahmad sebagai wakil ketua dari Gerindra.
Rachmat Gobel sebagai wakil ketua dari Nasdem dan A. Muhaimin Iskandar sebagai wakil ketua dari PKB.
Baca: Daftar Kekayaan Lora Fadil, Anggota DPR Beristri 3 dan Tertidur di Pelantikan: Hartanya Rp 1,1 M
“Tidak ada sosok konfrontatif seperti Fahri Hamzah dan Fadli Zon,” kata doktor ilmu politik lulusan UGM M Qodari, Kamis (3/10/2019).
Qodar yang juga Direktur Eksekutif Indo menyambut baik pimpinan DPR yang baru.
Dia melihat komposisi pimpinan DPR yang baru menyiratkan wajah DPR ke depan yang teduh dan tenang, mengingat profil para pimpinan yang tidak kontroversial seperti periode sebelumnya.
Qodari melihat sosok Puan Maharani akan dapat menjembatani komunikasi antara DPR dan Presiden dengan baik, karena keduanya berasal dari PDIP.
Baca: Setya Novanto: Puan Maharani Sudah Dipersiapkan untuk Pimpin DPR RI
Puan Maharani katanya lagi juga dapat menjadi jembatan kebangsaan antar partai politik di DPR.
Akan sama seperti Taufiq Kiemas ayahnya, yang menjadi mentor politik Puan Maharani selain ibundanya, Megawati Soekarnoputri.
Mengenai kinerja DPR ke depan, M. Qodari berharap Puan Maharani dapat menjadi dirigen yang baik bagi produk legislasi DPR yang sering dikritik karena selalu di bawah target.
"Target legislasi harus realistis. “Jangan over optimis,” katanya.
Baca: Mengenal Sosok Suami Puan Maharani yang Jarang Terekspos ke Publik
Selan itu DPR bekerjasama dengan eksekutif karena sumber daya manusia di kementerian lebih banyak daripada di DPR sehingga lebih banyak yang bekerja.
Hal lainnya, saran Qodari perlu manajemen legislasi undang-undang yang kontroversial. Jangan ditumpuk diawal atau diakhir seperti DPR periode sebelumnya.
“Perlu dipecah-pecah dalam 5 tahun ke depan, kalau ditumpuk akan sulit mengelola tekanan politiknya,” saran Qodari lagi.