Sabtu, 4 Oktober 2025

Polri Tegaskan Kebakaran Hutan dan Lahan Paling Banyak Disebabkan Faktor Manusia

Mabes Polri terus berupaya melakukan penegakkan hukum atas kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo 

Hanya saja, yang dikhawatirkan anak-anak menderita sesak napas.

"Namun yang terpenting adalah melakukan pola hidup bersih dan sehat," kata Harrison. (Kontributor Pontianak, Hendra Cipta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebanyak 6.025 Warga Kalbar Tercatat Menderita ISPA

Peralatan pemadaman tidak cukup

Warga yang menggunakan kostum pahlawan super spiderman bersama personil dari BPBD Provinsi Riau dan TNI AD Kodim Kampar 0313 berusaha memadamkan kebakaran lahan di kawasan Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Kamis (12/9/2019). Aksi yang dilakukan oleh warga bernama Yandri tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap para anggota tim penanganan kebakaran hutan dan lahan yang telah berjibaku dilapangan selama kabut asap menerpa sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Aksi itu juga merupakan pesan agar seluruh elemen masyarakat dapat ikut serta menjaga lingkungannya agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Warga yang menggunakan kostum pahlawan super spiderman bersama personil dari BPBD Provinsi Riau dan TNI AD Kodim Kampar 0313 berusaha memadamkan kebakaran lahan di kawasan Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Kamis (12/9/2019). Aksi yang dilakukan oleh warga bernama Yandri tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap para anggota tim penanganan kebakaran hutan dan lahan yang telah berjibaku dilapangan selama kabut asap menerpa sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Aksi itu juga merupakan pesan agar seluruh elemen masyarakat dapat ikut serta menjaga lingkungannya agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejak Januari hingga Agustus tahun ini luas lahan yang terbakar mencapai 328.724 hektar.

Setidaknya ada enam provinsi termasuk kategori parah kebakaran lahan yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Untuk memadamkan kebakaran itu, Kepolisian mengirim lima ribu personel.

Sementara BNPB mengerahkan 32 helikopter water bombing dan 10 helikopter patroli.

Meski, menurut Juru bicaranya, Agus Wibowo, masih kurang.

"Enggak cukup, kurang lah. Lahan yang terbakar itu kan luas sekali dan banyak lokasi-lokasi (yang hendak dipadamkan) dengan water bombing enggak bisa langsung padam. Karena kebakarannya besar," jelasnya.

"Jadi memang kami berusaha mencegah jangan sampai merembet. Jadi mengurangi," sambungnya.

Karena jumlah helikopter yang terbatas itu proses pemadaman, kata dia, "perlu waktu lama".

"Intinya kebakaran sangat luas, jadi berat memadamkannya," tukasnya.

Helikopter water bombing itu, kata Agus Wibowo, disebar ke enam provinsi.

Terbanyak dikerahkan ke provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved