Rusuh di Papua
Kata Menhub Budi Karya Sumadi Terkait Pembatasan Akses WNA ke Papua
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku belum membicarakan masalah pembatasan akses kepada WNA tersebut
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Wiranto mengatakan pemerintah akan membatasi akses warga negara asing (WNA) untuk masuk ke wilayah Papua.
Kebijakan tersebut dilakukan pascaempat WNA asal Australia terlibat aksi unjuk rasa mendukung kemerdekaan Papua.
Baca: Komisi I DPR: Ada WNA Ikut Demo Referendum Papua, Itu Mengancam Kedaulatan NKRI
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku belum membicarakan masalah pembatasan akses kepada WNA tersebut.
Pun demikian untuk berkoordinasi dengan pihak imigrasi.
"(Pembatasan akses WNA ke Papua) Belum kita bicarakan. Belum, belum (berkoordinasi dengan Imigrasi). Mungkin dalam waktu dekat kita akan lakukan koordinasi," ujar Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, penerbangan dari luar negeri untuk menuju dan keluar dari Papua sebenarnya tidak banyak sejak dahulu.
Sehingga Budi Karya Sumadi pun menilai pembatasan bukan dilakukan karena adanya kerusuhan di Papua.
"Sebenarnya sejak sebelum kejadian pun tidak banyak penerbangan dari luar kesana. Jadi bukan karena sekarang, memang dari sebelumnya tidak ada," ucapnya.
Lebih lanjut, ia memastikan kondisi penerbangan di Papua, khususnya Jayapura berjalan dengan normal. Begitu pula dengan keamanan di Papua-Papua Barat yang disebutnya tak ada masalah.
Baca: TERKINI Rusuh di Papua, Polri Tetapkan 62 Orang Jadi Tersangka, 4 WNA Dideportasi
"Keamanan di Papua-Papua Barat nggak ada masalah. Di Papua saya berkoordinasi dengan terutama yang di Jayapura, mereka berkoordinasi dengan TNI-Polri dengan masyarakat," kata dia.
"Insyaallah relatif tidak ada gangguan di Jayapura. Jadi sejak kejadian masif (kerusuhan) di tempat lain pun, di Jayapura take off-landingnya masih berjalan dengan normal," tandasnya.
4 warga Australia di deportasi
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sorong, Papua, mendeportasi empat warga negara asing (WNA) asal Australia, Senin (2/9/2019).
Keempat warga negara Australia tersebut diketahui sempat ikut aksi demonstrasi di Kantor Walikota Sorong, Selasa (27/8/2019).
Keempat warga negara Australia teridiri dari seorang pria dan tiga perempuan.
Mereka asing-masing atas nama Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), Cobbold Ruth Irene (25).
Baca: Farhat Abbas Siap Dukung Elza Syarief Agar Polisikan Nikita Mirzani: Dia Pikir Bisa Seenaknya Begitu
Baca: FOTO FOTO - Kecelakaan Maut di KM 91 Tol Cipularang, 4 Mobil Hangus 9 Orang Tewas 21 Rusak
Diketahui, keempat WNA tersebut masuk Wilayah Indonesia tanggal 10 Agustus 2019 melalui TPI Pelabuhan Sorong dengan kapal yacht Valkyrie.

Kemudian, Selasa (27/8/2019) pihak BAIS TNI dan Intelijen Polri menyampaikan informasi kepada Kantor Imigrasi Sorong terdapat Orang Asing yang ikut demonstrasi dan mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Mendapt informasi tersebut, petugas Kantor Imigrasi Sorong beserta aparat Intelijen TNI dan Polri kemudian membuntuti tiga WNA tersebut dan setelah situasi aman dilakukan investigasi dan pemeriksaan dokumen.
Baca: Jadwal Lengkap Persib Bandung di Putaran Kedua Liga 1 2019: Pekan 25 Lawan Persija di Bandung
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Kepolisian kemudian membawa tiga WNA Australia tersebut ke Polresta Sorong untuk dilakukan pengamanan;.
Kemudian Rabu (28/8/2019), Kantor Imigrasi Sorong dan pihak intelijen setempat mendatangi kapal yacht Valkyrie di Pelabuhan Tanpagaram, Kota Sorong dan mengamankan satu WNA Australia lainnya yang ternyata juga ikut serta dalam demonstrasi di hari yang sama di Sorong.

Kemudian keempat Orang Asing tersebut dibawa ke Kanim Sorong untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, Kanim Sorong Senin (2/9/2019) kemudian melaksanakan tindakan berupa deportasi kepada WNA tersebut keluar Wilayah Indonesia kembali ke negaranya, Australia.
Baca: Sebagai Perempuan, Elza Syarief Merasa Dilecehkan di Acara Hotman Paris Show
Kanim Sorong melakukan pengawalan pendeportasian 4 WNA tersebut dengan rute penerbangan melalui Bandara Hasanudin, Makasar, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan pesawat Batik Air.
Kemudian pukul 22.25 WITA tiga orang diterbang menuju Sydney menggunakan pesawat Qantas QF.44, Senin (2/9/2019).
Sementara Davidson Cheryl Melinda akan berangkat ke Australia, Rabu (4/9/2019) menggunakan pesawat Virgin Australian Airline pukul 15.45 WITA.
Kasubbag Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Sam Fernando membenarkan soal kabar tersebut.
"Benar," kata Sam ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Senin (2/9/2019).
Sam mengatakan, proses deportasi keempat WN Australia tersebut dilakukan Senin (2/9/2019) melalui Bandar Udara DEO Kota Sorong dan diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6197 menuju Bali melalui Makassar.
"Seluruh WNA selanjutnya akan dipulangkan menuju Australia menggunakan pesawat Qantas QF.44, kecuali Davidson Cheryl Melinda yang akan berangkat ke Australia tanggal 4 September 2019 menggunakan pesawat Virgin Australian Airline pukul 15.45 WITA dan Virgin Australian Airline," kata Sam.