Minggu, 5 Oktober 2025

Seleksi Pimpinan KPK

Para Guru Besar Kirim Surat Ke Jokowi Minta Pilih Capim KPK Tak Bermasalah

Adapun surat tersebut berisikan dorongan agar Presiden Jokowi dapat selektif memilih calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan memiliki rekam jejak ya

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih bersama Kepala rumah sakit RSPAD Mayjen dokter Terawan beserta jajaran saat berfoto bersama dengan 20 Calon pimpinan (capim) KPK menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019). Sekitar 40 dokter dipersiapkan untuk memeriksa kesehatan para capim KPK, Tes kesehatan ini merupakan tahapan seleksi Capim KPK sebelum tes uji publik. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menyetorkan 10 nama capim kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

Terkait itu, sejumlah guru besar dari berbagai Universitas di Indonesia akan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/9/2019).

Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof Hariadi Kartodihardjo termasuk di dalamnya.

"Ya kami membuat surat ke Presiden," ujar Prof Hariadi ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (2/9/2019).

Adapun surat tersebut berisikan dorongan agar Presiden Jokowi dapat selektif memilih calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan memiliki rekam jejak yang bersih.

Surat ini akan dikirimkan ke Istana Negara pada pukul 13.00 wib.

Baca: Kronologis Tewasnya Seorang Pelajar Usai Terlibat Duel dengan Pelajar Lain Disaksikan Teman-temannya

Dalam surat itu, para guru besar berharap Presiden Jokowi melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel.

Selain juga mereka menilai penting juga bagi Presiden Jokowi untuk melihat rekam jejak para calon Komisoner KPK.

"Kami yakin, Bapak Presiden menginginkan lima Komisioner KPK mendatang merupakan figur yang tidak bermasalah atau mempunyai catatan negatif di masa lalu, baik secara etik maupun hukum. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional," demikian petikan surat para guru besar kepada Presiden Jokowi.

Berikut isi lengkap Surat dari para guru besar kepada Presiden Jokowi:

Jakarta, 2 September 2019

Kepada Yth.
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir Joko Widodo
Di Jakarta

Hal: Permintaan untuk memilih Calon Pimpinan KPK
yang berintegritas dan tidak bermasalah

Dengan Hormat,
Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, semoga Bapak dalam keadaan sehat dan terus berkomitmen untuk memberantas korupsi.

Seperti yang Bapak ketahui bahwa saat ini telah berlangsung proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agenda ini amat penting karena lima orang yang akan terpilih menjadi Komisioner akan menentukan arah KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia selama empat tahun ke depan.

Proses seleksi kali ini sudah hampir memasuki tahap akhir dan nantinya Bapak Presiden akan menerima hasil seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel). Untuk itu izinkan kami menyampaikan beberapa hal kepada Bapak Presiden untuk dijadikan sebuah pertimbangan.

Pertama, besar harapan kami agar bapak Presiden melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi.

Kedua, penting juga bagi Bapak Presiden untuk melihat rekam jejak para calon Komisoner KPK. Kami yakin, Bapak Presiden menginginkan lima Komisioner KPK mendatang merupakan figur yang tidak bermasalah atau mempunyai catatan negatif di masa lalu, baik secara etik maupun hukum. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional.

Sekian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami Bapak Presiden akan terus memperkuat KPK dengan cara selektif dalam memilah nama-nama calon Komisioner KPK yang disampaikan oleh Pansel. Terima kasih.

Hormat Kami,

Guru Besar Anti Korupsi

1. Prof Komaruddin Hidayat (Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)
2. Prof Sigit Riyanto (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
3. Prof Purwo Santoso (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
4. Prof Syamsuddin Haris (Guru Besar LIPI)
5. Prof Mochtar Pabottingi (Guru Besar LIPI)
6. Prof Hibnu Nugroho (Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman)
7. Prof Hariadi Kartodihardjo (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
8. Prof Asep Saefuddin (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
9. Prof Bramasto Nugroho (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
10. Prof Sonny Priyarsono (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
11. Prof Didik Suharjito (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
12. Prof Yusram Massijaya (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
13. Prof Endriatmo Soetarto (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
14. Prof Farida Patittingi (Guru Besar Universitas Hasanuddin)
15. Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar Universitas Indonesia)
16. Prof Antonius Nanang Tyasbudi (Guru Besar Institut Teknologi Bandung)
17. Prof Agustinus Kastanya (Universitas Pattimura)
18. Prof Ningrum Natasya Sirait (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)
19. Prof Werry Darta Taifur (Guru Besar Universitas Andalas)
20. Prof Zainul Daulay (Guru Besar Universitas Andalas)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved