Sabtu, 4 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Disindir Ketua MPR, Ini Alasan Polisi Tak Buru-buru Tangkap Pengibar Bintang Kejora di Depan Istana

Pengumuman penetapan tersangka pengibar Bintang Kejora di depan Istana ini sebelumnya menjadi keheranan tersendiri bagi Ketua MPR Zulkifili Hasan.

Editor: Choirul Arifin
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI
Aksi demonstrasi mahasiswa Papua dengan membawa serta bendera Bintang Kejora di depan Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). Aksi serupa mereka lakukan di depan Istana Negara dengan tuntutan referendum untuk Papua. 

Polisi menuduh Charles dan Anes sebagai pengibar bendera Bintang Kejora sewaktu aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Rabu lalu.

Namun menurut Imelda, polisi tidak menemukan bendera yang dimaksud pada saat penangkapan itu.

Kombes Argo Yuwono, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu memang tidak menyebutkan adanya bendera saat menyita barang-barang bukti.

FOTO-FOTO kondisi pasca-kerusuhan di Jayapura Papua
FOTO-FOTO kondisi pasca-kerusuhan di Jayapura Papua (Tribunnews/Banjir Ambarita)

"Dari hasil penangkapan, polisi menyita 2 handphone milik pelaku, satu spanduk, kaos dan selendang bergambar Bintang Kejora, dan toa," kata Argo.

Penangkapan itu dianggap janggal oleh para mahasiwa Papua. Imelda mengatakan, Charles dan Anes tak pernah mengibarkan bendera saat aksi unjuk rasa pada pekan lalu.

"Polisi bilang, 'kami datang (untuk) bawa mereka berdua (Charles dan Dano)'. Saya kekeh bilang ke teman-teman, kita harus ikut karena bukan mereka yang kibarkan bendera," ujar Imelda kepada Kompas.com, Sabtu pagi.

"Polisi masuk kamar-kamar, mereka geledah cari bendera. Saya lalu tanya Charles dan Dano, memang ada bendera di mana? Bukan Charles dan Dano yang bawa," tambah Imelda.

Polisi tak menemukan bendera yang dimaksud. Namun, Charles dan Dano tetap diboyong dengan mobil ke Mapolda Metro Jaya Jakarta untuk diperiksa pada Jumat malam.

"Bahkan tidak ada barang bukti (bendera) yang mereka cari. Mereka (akhirnya) bawa mikrofon, spanduk organisasi Lani Jaya. Buku dan laptop juga mereka mau bawa, tapi saya bilang ada data skripsi di sana. Saya bilang tidak boleh dibawa," kata Imelda.

Jangan Salah Langkah

Sehari sebelum penangkapn, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan pemerintah berhati-hati dalam menyelesaikan kerusuhan yang terjadi di Papua.

Ia mengatakan, pemerintah tak boleh salah langkah.

Zulkifli Hasan saat menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan Seminar Nasional, Jakarta, Minggu (18/8).
Zulkifli Hasan saat menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan Seminar Nasional, Jakarta, Minggu (18/8). (MPR RI)

"Saya minta pemerintah hati hati, sekali lagi hati-hati ini Papua itu kan multidimensi. Jangan sampai salah langkah, jangan sampai salah arah," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Zulkifli mengatakan, masalah di Papua sudah melebar ke luar negeri. Untuk itu ia meminta pemerintah fokus pada satu masalah di Papua, dan menunda pembahasan urusan yang lain.

"Jadi sekali lagi, pemerintah harus fokus ke salah satu masalah, seperti Papua ini. Yang dianggap belum perlu, tunda dulu misalnya soal Ibu kota ya," pungkasnya.

(Sumber: Kompas.com/Devina Halim, Rindi Nuris, Haryanti Puspa Sari) Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul  Pengibar Bendera Bintang Kejora Jadi Tersangka Makar, Berawal Sindiran Ketua MPR?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved