Soal Rektor Asing Pertama, Guru Besar UI: Universitas Siber Asia Bukan Universitas Murni Indonesia
Menristekdikti Mohamad Nasir memperkenalkan Profesor Jang Youn Cho sebagai rektor asing pertama di Indonesia.
Profesor Cho memiliki keahlian dalam tiga bidang lenelitian meliputi penilaian dan analisis bisnis, persistensi laba serta akuntansi internasional.
Profesor Cho masuk nominasi tujuh "profesor terbaik" dalam kurun waktu sepuluh tahun di Universitas Nebraska-Lincoln.
Dia adalah dosen pendidikan daring atau online pertama di Korea.
Ia membuka program MBA Siber, ketika menjabat Dekan, di Graduate School of Business.
Kemudian, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Universitas Hankuk untuk Studi Luar Negeri dalam mengisi Cyber University of Foreign Studies.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan untuk beberapa perusahaan termasuk perusahaan S-Oil, Korea-Saudi Aramco.
Setelah pensiun pada bulan Agustus 2017, ia memiliki misi untuk menyumbangkan pengalamannya guna mempromosikan pendidikan online bagi banyak orang muda Indonesia, yang melewatkan kesempatan belajar.
Untuk lebih lengkapnya, berikut perjalanan pendidikan dan pengalaman kerjanya:
Pendidikan:
* Hankuk University for Foreign Studies, di Korea Selatan. (B.A. dalam administrasi publik)
* Universitas Texas di Arlington (Magister Akuntansi Profesional)
* Universitas Florida, Sekolah Akuntansi Fisher, PhD. (akuntansi)
Pengalaman:
* 1987-1996 asisten profesor, Universitas Nebraska di Lincoln, Sekolah Akuntansi
* 1997-2017 Profesor, Departemen Administrasi Bisnis, Hankuk University for Foreign Studies,
* 1999-2000 Wakil Ketua Dewan Standar Akuntansi Korea (Purna Waktu)
* 1999-2000 Anggota Dewan Standar Akuntansi Pemerintah, Kementerian Keuangan dan Ekonomi
* 2001-2002, Editor: Tinjauan Akuntansi Korea
* 2004-2007 Anggota Komite Pengawas Akuntansi, Jasa Pengawasan Keuangan, Kementerian perencanaan & Keuangan
* 2006-2010 Dekan Perguruan Tinggi Administrasi Bisnis, Sekolah Pascasarjana Bisnis, Universitas Hankuk
* 2014-2017 Wakil Presiden Universitas Hankuk & Rektor dari Cyber Hankuk University for Foreign Studies, di Korea Selatan. (*)