2 Prajurit TNI Alami Luka Tembak Setelah Terlibat Kontak Senjata Selama 20 Menit Dengan KKB di Papua
Dua orang prajurit TNI mengalami luka tembak setelah terlibat konbtak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Jumat (16/8/2019).
"Kejadian kemarin itu berawal informasi dari masyarakat. Memang di wilayah Puncak Jaya ini kita ketahui merupakan salah satu basicnya KKB Puncak Jaya, Timika, kemudian Paniai, dan turun ke bawah itu semuanya memiliki kelompok-kelompok yang menguasai wilayah tersebut," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).
"(Briptu Heidar) Mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa KKB sering mengintimidasi masyarakat di distrik tersebut. Selain mengintimidasi juga ada beberapa tindak pidana yang dilakukan, baik penganiayaan, pengancaman, pemerkosaan maupun tindak kejahatan lainnya," imbuhnya.
Berangkat dari informasi itu, kata dia, membuat Briptu Heidar bersama rekannya melakukan proses penyelidikan di wilayah tersebut.
Saat melakukan penyelidikan, Briptu Heidar dipanggil oleh rekannya yakni Bripka Alfonso. Namun secara mendadak muncul KKB yang menyergap Briptu Heidar.
Baca: Anak Fairuz Dibully karena Kasus Ikan Asin, Barbie Kumalasari Bilang Itu Risiko
Seketika itu pula, Bripka Alfonso yang masih berada di atas motor melarikan diri menjauh untuk menginformasikan kepada Polres setempat. Bahwa ada rekannya yang disandera oleh KKB.
"Secara mendadak di distrik Puncak Jaya itu muncullah KKB, melakukan penyergapan terhadap Briptu Heidar. Melihat Briptu Heidar disergap, Bripka Alfonso yang masih di atas motor langsung melarikan diri," tandasnya.
Dedi mengatakan almarhum mengalami luka tembak di bagian belakang tubuhnya. Luka tembak itu, kata dia, didapat Briptu Heidar saat berusaha melarikan diri.
"Tertembak bagian belakang saat (Briptu Heidar) melarikan diri," ujar Dedi.