Selasa, 7 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Respons Surya Paloh Sikapi Keputusan Jokowi Soal Posisi Jaksa Agung Diisi Bukan Orang Parpol

Surya Paloh mengaku tak mempermasalahkan keputusan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bila memilih Jaksa Agung dari kalangan non-parpol.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019). 

Karena itu wajar saja bila bayak partai mengincar jatah pimpinan Korps Adiyaksa tersebut.

Baca: ICW Sarankan Jokowi Keluarkan Perppu Larangan Mantan Koruptor Ikut Pilkada

Baca: Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia hingga Kamis (1/8/2019), Berikut Imbauan BMKG

Baca: Museum Perjalanan dan Sejarah Nabi Muhammad SAW Bakal Dibangun di Indonesia

Baca: Sastrawan Asal Sumbar Darman Moenir Wafat Setelah 3 Pekan Dirawat karena Kanker Paru-paru Stadium 4

"Masalah Jaksa Agung ini adalah dia jabatan politik, dalam konteks Indonesia dia jabatan politik. Semua partai boleh melirik posisi tersebut, tetapi keputusan akhir pada presiden pada pak Jokowi," katanya.

Menurutnya Jaksa Agung merupakan posisi penting. 

Kejaksaan merupakan pengacara negara.

Selain itu, orang yang duduk dalam jabatan tersebut harus paham betul mengenai penuntutan.

NasDem menurutnya memiliki banyak kader yang cocok untuk menjadi Jaksa Agung.

"Dia berdiri mempertahankan negara Indonesia. karena itu dia tentu saja orang-orang yang sangat baik. Apakah ada menurut saya, di Nasdem pasti ada," katanya.

Diisi internal kejaksaan

Pensiunan jaksa senior atau Purna Adhyaksa yang mengatasnamakan Koalisi Indonesia Negara Hukum menyarankan, kriteria Jaksa Agung ke depan berasal dari internal kejaksaan.

Mantan JAM Pidsus Kejagung, Sudhono Iswahyu, menuturkan, masukan pihaknya diharapkan menjadi pertimbangan pemilihan Jaksa Agung di pemerintahan kedua Jokowi.

"Kita (pensiunan jaksa senior) menyarankan figur (Jaksa Agung ke depan) berasal dari kalangan internal, yang berpengalaman di luar dan berhasil. Itu kami anggap paling ideal, untuk memimpin jaksa agung," ujar Sudhono dalam sebuah diskusi di Kompleks TVRI, Senayan, Jakarta , Minggu (21/7/2019).

Baca: Jenazah Prajurit TNI yang Gugur di Nduga Papua Telah Divisum dan Disemayamkan

Baca: Wisatawan Asal Vietnam di Pantai Klingking Tersapu Ombak Setinggi 6 Meter, Satu Orang Tewas

Baca: Cekcok dengan Suami di Jalan, Seorang Wanita Kesal Hingga Nekat Berdiri di Atas Mobil yang Melaju

Ia mengatakan, sebagai purna Adhyaksa, sosok ideal pemimpin di lembaga itu haruslah yang mencerminkan keadilan.

"Kami mengharapkan tipe Jaksa Agung yang ideal, karena nanti akan sangat menentukan bagi lembaga Kejaksaan sendiri dan juga bagi para pencari keadilan di republik ini," kata Dhono.

Jaksa agung yang diangkat dari internal bisa berasal dari anggota yang aktif maupun purna yang masih sehat jasmani dan rohani.

Baca: Menolak Disuapi Chef Arnold, Reaksi Gibran Rakabuming Sontak Buat Rafi Ahmad dan Nagita Ngakak

Pihaknya juga berharap Jaksa Agung bukan berasal dari politisi.

"Presiden kita harapkan dalam memilih Jaksa Agung hendak memperhatikan dari kalangan internal Kejaksaan, bagaimana caranya beliau mendengar dari kalangan internal. Kalau bisa jangan yang terlibat politik praktis," tutur dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved