Jumat, 3 Oktober 2025

Disebut Bakal Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024, Gerindra: Presiden Dilantik Saja Belum

"Belum, wong presiden dilantik aja belum masa bicara 2024," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta

Chaerul Umam/Tribunnews.com
Ahmad Riza Patria 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria membantah bahwa Prabowo Subianto telah membahas Pemilu Presiden 2024 dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada dua pertemuan terkahir yakni di Teuku Umar (Kediaman Megawati) dan di Kongres PDIP, Bali.

Menurutnya, terlalu jauh membahas persiapan 2024 saat ini.

"Belum, wong presiden dilantik aja belum masa bicara 2024," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (9/8/2019).

Adapun menurutnya pertemuan Prabowo dengan Megawati dalam dua kali kesempatan setelah Pemilu Presiden 2019, hanya merupakan silaturahmi biasa.

Baca: Megawati Umumkan Struktur Baru PDIP Besok

Prabowo memiliki hubungan yang baik dengan Megawati Soekarnoputri. Bahkan orang tua keduanya juga memiliki hubungan yang baik pula, semasa hidupnya dulu.

"Memiliki hubungan khusus, hubungan spesial, karena kedua orang tuanya bung Karno (Soekarno), dan pak Mitro (Soemitro) juga punya hubungan yang baik dulu, sejak itu sampai hari ini baik, dengan pak Taufik Kiemas, pak Prabowo juga baik almarhum, dengan ibu mega juga baik terlebih sejak pilpres 2009 juga baik, hingga hari ini tidak ada hubungan yang tidak baik," katanya.

Baca: Eks Kepala BNN Sebut Nunung Srimulat Harusnya Direhabilitasi

Hubungan yang baik tersebut menurut Riza bukan berarti antara PDIP dan Gerindra otomatis bersama-sama di Pemilu 2024. Bisa saja, antara PDIP dengan Gerindra kembali berlawanan.

Megawati bahkan berpesan bahwa 2024 akan bertempur lagi. Menurutnya hal tersebut menandakan bahwa demokrasi di Indonesia telah matang atau dewasa.

Baca: Cara Menonton Liverpool vs Norwich City Liga Premier Inggris 2019 Melalui Mola Tv

"Ibu Mega justru menyampaikan hubungan baik, nanti tempur lagi 2024 , malah begitu. artinya apa? artinya kalau pun kita bersilahturahmi, kedepan saja bisa saja kita berkoalisi di 2024 atau justru bertempur di 2024," katanya.

Kata pengamat

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tamu spesial dalam Kongres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8/2019).

Riuh tepuk tangan peserta kongres langsung membahana saat Prabowo tiba di lokasi kongres pasa Kamis siang.

Setibanya di arena kongres, Prabowo pun mendapatkan tempat duduk yang spesial.

Ia duduk sederet bersama Megawati, Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Wapres terpilih Maruf Amin.

Tempat duduk Prabowo dikatakan spesial karena ketua-ketua umum partai lainnya yang juga hadir mendapat tempat duduk yang terpisah.

Belum lagi sapaan khusus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada Prabowo dalam pidato pembukaan Kongres V.

Baca: Jawaban Menteri Susi saat Ditanya Mau atau Tidak Punya Mantu Gading Marten

Pun saat Megawati bercerita dibuat repot, saat Prabowo memindahka Posko pemenangannya ke Jawa Tengah saat Kampanye pilpres 2019 lalu.

Serta terkait pertemuannya dengan Prabowo di Jalan Teuku Umar, Jakarta beberapa waktu lalu.

Prabowo pun diundang secara khusus oleh Megawati ketika keduanya bersua di kediaman Megawati akhir Juli 2019 lalu.

Selain juga bisa dilihat keakraban Jokowi kepada Prabowo dengan menyebut sebagai sahabat.

Ini semua menurut Hendri Satrio menjukkan tanda pasti Prabowo dengan Gerindra akan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam periode 2019-2024 mendatang.

"Jadi memang pak Prabowo mendapat tempat spesial dalam Kongres PDIP. Itu berarti kehadiran Prabowo memastikan akan joint ke pemerintahan pak Jokowi-Maruf," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2019).

Baca: Kabar Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas Terbakar Sambil Berpelukan di Teluk Gong

Keakbaran dan akan bergabungnya Gerindra ke pemerintahan ini menurut Hendri Satrio, tidak bisa dilepaskan dari agenda Pemilu 2024.

Dia melihat keakbaran, Megawati dengan Prabowo membawa gambaran akan kembali bersatunya PDIP dengan Gerindra seperti Pemilu 2009 lalu.

Saat itu PDIP dan Gerindra berkoalisi untuk mengusung Megawati dan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres di pilpres 2009 lalu.

"Kalau Pak Prabowo bergabung ke pemerintahan itu hampir pasti Gerindra akan berkoalisi lagi dengan PDIP pada 2024," jelasnya.

Siapapun nanti Capres dan Cawapres yang akan diajukan, PDIP dan Gerindra akan mengulang kemesraannya di 2009 lalu.

"Ini Batu Tulis yang diundur dari 2014 ke 2024. Siapapun nanti akan diusung, Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP," dia memprediksi.

Baca: Buru Pelaku Begal Payudara di Bintaro, Polisi Bentuk Tim Khusus

Kursi Spesial

Selama menghadiri acara pembukaan Kongres V PDIP, Prabowo diberikan tempat duduk spesial.

Begitu memasuki ruangan kongres, Prabowo langsung dipersilakan duduk di barisan depan.

Baca: Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP, Sinyal Baik Dalam Politik Kita

Tidak lama kemudian, Megawati, Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Terpilih Maruf Amin tiba di ruang kongres.

Mereka menempati kursi satu deret dengan Prabowo.

Kursi untuk Prabowo itu memang spesial karena ketua-ketua umum partai lainnya, semisal Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh duduk di deretan kursi yang berbeda.

Salam Hormat ke Megawati

Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wapres terpilih Maruf Amien, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri dan penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wapres terpilih Maruf Amien, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri dan penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI (TRIBUN BALI/RIZAL FANANI)

Prabowo sontak bangkit dari tempat duduknya.

Tangan kanan dengan jari rapat melayang ke sisi kanan keningnya.

Ia memberikan salam hormat kepada Megawati yang sedang berpidato di atas panggung.

Senyum juga menyeringai di wajahnya.

Prabowo berlaku demikian ketika pidato Megawati menyentuh persoalan semasa kampanye Pilpres 2019.

Megawati bercerita mengenai keputusan tim sukses Prabowo-Sandiaga memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, lumbung suara PDI Perjuangan.

Namun nyatanya Prabowo-Sandiaga tetap kalah suara di provinsi tersebut.

Megawati mengklaim, hal itu disebabkan instruksinya kepada kader se-Jawa Tengah untuk bekerja secara optimal. Ia pun melontarkan kelakar, "Makanya kalau nanti (pemilu), dekat-dekat dengan saya ya".

Salam hormat Prabowo itu kemudian dibalas tawa Megawati sembari sedikit membungkukkan badan. Momen itu disambut sorak sorai dan tepuk tangan dari seluruh kader PDI-P yang hadir

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved