Kiara Prediksi 3.000 Barel Minyak Mentah Pertamina Tumpah dan Cemari Laut Jawa
Kiara mencurigai sebanyak 3.000 barel minyak mentah tumpah ke laut dan telah mencemari laut Jawa akibat kebocoran pipa Pertamina.
Dharmawan mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut berpengalaman menangani sumber kebocoran Deepwater Horizon di Teluk Meksiko yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Rig Soehanah diperkirakan akan terpasang di lokasi pada Sabtu (27/7/2019) untuk membantu proses penutupan sumur tersebut.
Rig tersebut dioperasikan untuk menggantikan anjungan YYA-1 yang dikabarkan miring sebesar 12 derajat saat terjadinya kebocoran berlangsung sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan penutupan terhadap sumur minyak.

Kini Pertamina masih menunggu hasil survei Geohazard atau perhitungan risiko kerusakan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu (26/7/2019).
“Setelah hari Minggu besok semua alat akan dipersiapkan dan pada tanggal 3 Agustus 2019 akan dilakukan pengeboran pada sumur tersebut dan secara bertahap akan dilakukan pemompaan semen untuk menutup sumur. Proses penutupan menggunakan semen berlangsung cepat sekitar 3 hari,” jelasnya.
Dharmawan menegaskan seluruh proses agar semuanya dapat dikendalikan hingga alat-alat ditarik dari lokasi akan berlangsung selama kurang lebih 7-8 minggu.
Ia menegaskan baru setelah itu akan dilakukan pembersihan terhadap seluruh lingkungan yang terdampak.
“Kami saat ini masih fokus untuk melakukan penutupan sumur dan memastikan agar tumpaham minyak atau oil boom tak berdampak pada masyarakat dengan melakukan oil isolation. Kami juga mengerahkan masyarakat termasuk nelayan untuk membersihkan minyak yang tumpah baik di offshore maupun di onshore. Juga mendapatkan bantuan Giant Octopus Skimmer dari Singapura untuk mengisap tumpahan minyak,” tegasnya.
Dharmawan mengatakan setelah ditutup sumur minyak itu tidak akan dipergunakan lagi.
“Namun akan dilakukan kajian untuk membuat sumur minyak baru di blok tersebut melihat potensi cadangan minyak dengan volume diperkirakan mencapai 4 juta meter kubik dan dengan produksi 3 ribu barrel minyak bumi per hari,” katanya.
Tercemar minyak mentah
Sejumlah pantai wisata di Kabupaten Karawang ditutup untuk umum karena tercemar oleh tumpahan minyak mentah (crude oil) dari kilang Pertamina Offshore Borth West Java (ONWJ).
Penutupan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap wisawatan pantai Karawang.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana, usai meninjau lokasi pantai yang tercemar minyak, bersama jajaran Muspida Karawang.
"Kami putuskan menutup sementara tempat-tempat wisata pantai karena air lautnya sedang tercemar kandungan minyak," kata Cellica di Pantai Pisangan, Cemaeajaya, Karawang pada Rabu (24/7/2019).