Kabinet Jokowi
Respons Hasto Kristiyanto Sikapi Isu Dirinya Akan Jadi Menteri Jokowi
Hasto Kristiyanto, menganggap masih banyak orang yang lebih pantas ketimbang dirinya untuk menduduki jabatan menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II.
"Jangan lupa bahwa Ibu Megawati sangat memahami ilmu psikologi dan mengamati secara detail siapa saja yang pantas ditugaskan sebagai menteri,” ujar Hasto.
Megawati sendiri, sebagai sosok penentunya, akan terus mencermati siapa saja yang akan ditugaskan untuk duduk di jajaran eksekutif pemerintahan.
"Yang jelas siapa pun yang ditugaskan oleh ibu ketum, mereka telah mengikuti pendidikan politik. Karena pernah menjadi anggota dewan misalnya, atau sosok pemimpin yang pernah menjadi kepala daerah, atau juga mereka yang mewakili kelompok profesional yang teguh memperjuangan ideologi Bung Karno," kata Hasto.
"Yang jelas, kami sebagai petugas partai akan mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan hak prerogatif dari Ibu Megawati Soekarnoputri," tambahnya.
Jokowi sudah kantongi nama
Presiden Jokowi mengaku sudah mengantongi sejumlah nama untuk mengisi jabatan menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin periode 2019-2024.
Jokowi mengatakan dengan masuknya sejumlah nama tersebut, membuatnya lebih mudah untuk memilih.
"Soal kabinet, saat ini sudah mulai masuk nama-nama. Kita mengumpulkan pilihan, jadi memilihnya lebih mudah karena banyak alternatif," kata Jokowi usai makan siang di Rumah Makan Mbah Karto, Sukoharjo, Minggu (23/7/2019).
Baca: Jokowi: Usulan Nama Calon Menteri Mulai Masuk
Baca: 5 Taman Nasional di Indonesia untuk Habiskan Liburan Akhir Pekan
Baca: Curhatan Pilu Areeya Jason Dihamili Pablo Benua Saat Suami Rey Utami Masih Sah Suami Nia April
Baca: Nagita Slavina Tampil Memukau saat Konser Bareng Marcell Siahaan, Segini Harga Outfit yang Ia Pakai
Namun saat ini, dia masih belum memutuskan nama-nama yang akan masuk dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid II.
Dalam kabinet barunya ini, Jokowi akan memasukan beberapa nama yang masih muda yang menempati jabatan menteri.
Hal ini tidak lepas dari keinginannya, untuk menjadikan pemuda agar mendapatkan peranan dalam menjadi pemimpin.
"Ke depan, harus anak-anak muda yang memegang peranan. Karena dunia berubah cepat, banyak ketidakpastian dan ketidakdugaan yang muncul, sehingga anak muda ini yang bisa merespons," lanjutnya.
Menurutnya, menyikapi hal tersebut, di berbagai belahan dunia sudah menerapkan pemimpin muda.
"Soal menteri anak muda, saya sudah sampaikan berulang kali kalau di Kabinet Indonesia Kerja Jilid II nanti akan ada banyak warna yang muda-muda," terangnya.
Jokowi menambahkan perkembangan dunia sangat dinamis sehingga perlu energi yang ekstra untuk merespons permasalahan dengan cepat.