Jumat, 3 Oktober 2025

Temuan Menarik Survei Indeks Kesalehan Sosial, Ini 4 Poin Pentingnya

Walaupun bukan negara yang menerapkan hukum agama dalam pemerintahannya, pada kenyataan agama di dalam pemerintahan dan masyarakat Indonesia

Editor: Content Writer
Shutterstock
Ilustrasi salat, sebagai salah satu bentuk kesalehan individu di Indonesia. 

Indonesia memang unik. Walaupun bukan negara yang menerapkan hukum agama dalam pemerintahannya, pada kenyataan agama di dalam pemerintahan dan masyarakat Indonesia memiliki pengaruh yang kuat.

Dalam hukum misalnya. Ideologi negara, yakni Pancasila menjunjung asas Ketuhanan lewat sila pertama yakni Tuhan yang Maha Esa.

Begitu pula dalam kehidupan masyarakatnya, kehidupan sosial masyarakat Indonesia sangat erat dengan agama sehingga sering disebut masyarakat beragama.

Hal ini semakin diperkuat lewat hasil survei Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Tahun 2007 pada ranah kesalehan individual, yang mengungkapkan jika intensitas pelaksanaan salat lima waktu masyarakat misalnya, berada pada angka 92 persen.

Namun sayangnya, ketaatan beragama secara individual tersebut belum berbanding lurus dengan kesalehan sosialnya.

Menurut data Political Economic and Risk Consultancy (PERC) pada tahun 2005, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara terkorup di Asia.

Oleh sebab itulah, Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat kembali melaksanakan Survei Indeks Kesalehan Sosial (IKS) pada tahun 2018, yang telah dilakukan pertama kalinya pada tahun 2014.

Menggunakan kuesioner, survei ini ingin mengetahui sejauh mana relevansi antara pemahaman keagamaan masyarakat Indonesia dengan pengalamannya pada tingkat sosial.

Survei ini sendiri difokuskan pada 10 dimensi kesalehan sosial, seperti sikap memberi; sikap peduli; sikap menghargai perbedaan nilai-nilai kehidupan; sikap tidak memaksakan nilai; sikap tidak menghina atau merusak nilai yang berbeda; keterlibatan dalam demokrasi; keterlibatan dalam perbaikan kinerja pemerintahan; pencegahan kekerasan fisik budaya, dan struktur; konservasi lingkungan; dan restorasi lingkungan.

Dalam pengerjaannya, Survei IKS 2018 melibatkan 30 responden pada setiap Kabupaten/Kota, yang berasal dari unsur rohaniwan, pengurus rumah ibadah, dan umat.

Dari survei tersebut terlihat jika indeks kesalehan sosial masyarakat Indonesia secara nasional meliputi:

1. Indeks Kesalehan Nasional

Indeks Kesalehan Sosial secara nasional sebesar 75,79. Selanjutnya dengan simpangan baku 7,15, maka IKS Tahun 2018 signifikan di angka 76,00 dengan cut off di angka 65,00.

2. Skor Indeks Kesalehan Sosial

Dari survei tersebut ditemukan juga 10 dimensi fakta yang bisa terlihat pada tabel di bawah ini.

IndeksKesalehanSosial2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa dimensi kesalehan sosial tertinggi adalah dimensi keterlibatan dalam demokrasi dengan nilai 90,47, kemudian diikuti dengan dimensi tidak menghina dengan nilai 88,26.

Sedangkan dimensi kesalehan sosial terendah (di bawah skor nasional) adalah sikap menghargai perbedaan dengan nilai 50,10, kemudian di atasnya adalah sikap peduli (caring) dengan nilai 61,09.

3. Aspek Indeks Kesalehan Sosial

Survei ini juga menemukan ada beberapa aspek yang tidak memengaruhi Indeks Kesalehan Sosial di masyarakat. Hal itu adalah aspek jenis kelamin dan aspek pengetahuan.

Sedangkan aspek-aspek yang ternyata memengaruhi Indeks Kesalehan Sosial di masyarakat, di antaranya status perkawinan; perbedaan layanan keagamaan; pendidikan; aspek pendapatan; aspek habituasi keluarga; kegiatan kementerian.

4. Skor IKS Terendah

Hasil survei IKS Tahun 2018 juga menemukan bahwa kategori dimensi internal umat beragama berada pada skor terendah, 66,18, di bawah kategori dimensi eksternal umat beragama (72,73) dan kategori dimensi komitmen pada negara (81,00).

Dari penelitian di atas, pihak Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat merekomendasikan dua hal.

Pertama, sikap menghargai perbedaan dan sikap peduli (caring), harus menjadi dimensi prioritas pembinaan masyarakat yang dilakukan oleh semua Direktorat Jenderal Bimas Agama; juga pihak-pihak terkait.

Kedua, beberapa aspek yang memengaruhi IKS pada survei tahun 2018 ini, sebagaimana dijelaskan di atas, diharapkan menjadi perhatian para pemangku jabatan di lingkungan Kementerian Agama; juga kementerian terkait, agar indeks kesalehan sosial masyarakat Indonesia lebih meningkat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved