Senin, 6 Oktober 2025

Politikus PDIP: Rakyat yang Tidak Pilih Jokowi Butuh Kanal untuk Suarakan Pendapat

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa partai oposisi sangat dibutuhkan dalam pemerintahan demokrasi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Andreas Hugo Pareira 

"Oposisi yang baik, kami bekerja sama bagi bangsa. Jangan semua ingin masuk di dalam, oposisi tidak kalah mulianya bagaimana mungkin tanpa oposisi itu pemerintah hanya akan satu sisi, jadi harus ada oposisi yang kuat dan loyal," imbuhnya.

Ia menambahkan kerja sama dalam membangun bangsa tak mesti bergabung ke dalam pemerintahan.

Namun juga bisa berkontribusi di luar pemerintahan.

"Bekerja sama MPR, DPR, di media, masyarakat dan tentu jangan khawatir dalam bidang dan syarat yang konstitusional. Kita juga harus membangun kepada rakyat, terutama kepada elit partai soal kerja sama membangun bangsa," katanya.

Pesan Jokowi untuk oposisi

Pidato Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada Minggu (14/7/2019) mendapat apresiasi dari sejumlah publik.

Pidato kemarin adalah pidato pertama kalinya setelah ditetapkan sebagai Presiden Terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam pidato tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa langkah yang akan ditempuh pemerintahan ke depan. Pada salah satu bagian pidatonya, mantan Wali Kota Solo itu juga menyampaikan pesan kepada kelompok yang memilih akan menjadi oposisi.

1. Jadi oposisi itu mulia

Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan, menjadi oposisi juga posisi yang mulia. Ia menyadari bahwa totalitas dalam mendukung seseorang dalam demokrasi adalah suatu hal yang wajar.

"Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," kata Jokowi.

Baca: Fadli Zon Jelaskan Maksud Pertemuan Prabowo dengan Jokowi

Iriana Jokowi melakukan hal ini saat Jokowi berpidato sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia.
Iriana Jokowi melakukan hal ini saat Jokowi berpidato sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia. (tangkap layar KompasTV)

2. Jangan menjadi oposisi yang menimbulkan dendam

Pesan kedua, Jokowi mengingatkan, agar menjadi kelompok oposisi yang tak menimbulkan dendam dan menebarkan kebencian.

"Menjadi oposisi itu sangat mulia. Silakan. Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi hinaan, cacian, dan makian. Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur," ujar Jokowi.

Baca: Reaksi PKS Hingga Sandiaga Uno tentang Arah Politik Prabowo ke Depan : Tetap Oposisi

Secara keseluruhan, Jokowi menekankan, yang terpenting adalah persatuan Indonesia. Dengan bersatu, Indonesia akan menjadi negara yang kuat di kancah global Siap menjadi oposisi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved