Minggu, 5 Oktober 2025

Nama Titiek Soeharto Menambah Daftar Tokoh yang Digadang-gadang Berpotensi Maju Pilpres 2024

Nama Titiek Soeharto digadang-gadang sebagai tokoh potensial maju di Pilpres 2024 mendatang

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto di Jalan Proklamasi, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, (17/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Meski Pilpres 2024 masih 5 tahun lagi, namun nama-nama kandidat calon presiden sudah beredar belakangan ini.

Belasan nama tokoh muda maupun senior pernah disebut-sebut sebagai tokoh yang potensial maju sebagai capres di tahun 2024 mendatang.

Baru-baru ini, muncul nama Titiek Soeharto yang digadang-gadang miliki potensi maju di Pilpres 2024.

Ketua Umum Federasi Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB FEMMI) Abdullah Amas yang mengusulkan nama itu masuk ke dalam tokoh yang potensial.

Abdullah Amas menegaskan gerakannya adalah independen.

"Bahwa ada komunikasi dengan lingkaran bu Titiek saya tegaskan tidak ada walau saya bisa saja mengkomunikasikan, sampai saat ini gerakan ini independen dan akan melihat respon rakyat," ujar Abdullah Amas melalui rilis kepada Tribunlampung.co.id, Senin (15/7/2019).

PB FEMMI memastikan akan mulai mengkampanyekan Titiek Soeharto sebagai capres 2024

"Kami gerakan mahasiswa yang independen dan terbuka bagi kader partai manapun namun soal pilpres 2024, kami akan berusaha masuk ke dalam ring utama dan kami akan mengusung bu Titiek Soeharto sebagai Capres 2024," ujar Abdullah.

Baca: KPK Masih Pikir-pikir Sikapi Vonis 6 Tahun Penjara Wakil Ketua DPR Nonaktif Taufik Kurniawan

Baca: S-400, Rudal Super Canggih Produksi Rusia yang Buat Turki Berpaling dari AS

Baca: Sebut Nama Tuhan, Wali Kota Surabaya Tri Risma Ancam Copot ASN yang Kurang

Baca: Desain Livery dan Helm Membuat Alvaro Bautista Gagal di WSBK Amerika?

Abdullah mengaku sejak menggaungkan wacana ini mulai berdatangan aktivis dan masyarakat yang ingin mengusung Titiek Soeharto.

"Sesuai analisa lawas pengamat dari Barat bahwa bu Titiek Soeharto akan menjadi pelaku utama dalam perpolitikan bangsa bahkan sebagai calon pemimpin bangsa," kata dia.

Berikut nama-nama tokoh lain yang sudah pernah disebutkan selain Titiek Soeharto

Ahok atau BTP

Dilansir dari kompas.com, Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih punya peluang untuk berlaga pada Pilpres 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, nama Ahok berpeluang besar menjadi "kuda hitam" yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.

"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 tadi. Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).

Baca: Diprediksi Prabowo Akan Bertarung Kembali di Pilpres 2024, Juga Sandiaga dan Anies

Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.

Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar saat menjabarkan prediksi LSI Denny JA bertajuk 'Setelah Putusan MK: 15 Capres 2024 Masuk Radar' di kantor LSI, Jalan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2019).
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar saat menjabarkan prediksi LSI Denny JA bertajuk 'Setelah Putusan MK: 15 Capres 2024 Masuk Radar' di kantor LSI, Jalan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

"Kita belum gebrakan BTP ke depan, ya. Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.

Rully menambahkan, Ahok juga bisa mengubah citranya sebagai eks narapidana bila menunjukkan prestasi di jabatan baru yang mungkin akan disandangnya.

Baca: Satu Persatu Pendukung Prabowo Temui Jokowi, Benarkah Karpet Merah AHY untuk Pilpres 2024?

"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.

Ganjar Pranowo

LSI Denny JA juga menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019) Ganjar Pranowo sempat tersenyum.

Dia menanggapi santai pertanyaan tersebut.

Baca: MA Segera Kirim Salinan Putusan Kasasi Bebas Kepada Syafruddin Temenggung

Baca: Kubu Airlangga Hartarto Klaim Sudah Raih 80 Persen Dukungan untuk Kembali Jadi Ketua Umum Golkar

Baca: Alasan Barbie Kumalasari Tak Datang ke Polda Dampingi Galih Ginanjar

Menurutnya yang membicarakan itu hanya satu lembaga survei, sehingga tidak perlu ge-er atau gede rasa.

"Tidak ada beberapa lembaga, itu satu saja, statment tok. Jawabannya cuma satu, gak usah ge-er," ujar Ganjar Pranowo.

Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan pada acara Jakarta Night Festival (JNF) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2019) malam. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-492 DKI Jakarta tersebut diisi dengan pertunjukan video mapping, laser, dan artis ternama. Warta Kota/Feri Setiawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan pada acara Jakarta Night Festival (JNF) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2019) malam. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-492 DKI Jakarta tersebut diisi dengan pertunjukan video mapping, laser, dan artis ternama. Warta Kota/Feri Setiawan (Warta Kota/Feri Setiawan)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam jajaran kandidat potensial maju ke Pilpres 2019.

Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022.

Mengutip Wikipedia, Anies juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk Kabinet Kerja sejak 26 Oktober 2014 sampai digantikan oleh Muhadjir Effendy dalam perombakan kabinet pada 27 Juli 2016.

Anies bersama Sandiaga Uno memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada 2017 setelah melewati dua putaran.

Diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, pasangan ini menang atas 57,95% suara, dukungan tertinggi dalam pemilihan umum gubernur Jakarta.

Baca: Disinformasi Membuat Masyarakat Sulit Move on Dari Pilpres 2019

Baca: Ini Tugas Baru Denny Indrayana Usai Tangani Sengketa Hasil Pilpres 2019 di MK

Baca: LSI Denny JA Sebut Pilpres 2024 Akan Lebih Panas Karena Tak Ada Petahana

Tak berkomentar banyak, Anies hanya meresponnya dengan santai namun tak mau membahas terlalu jauh soal rencana kedepan.

"Lah wong yang tahun 2019 aja belum dilantik kok, masa mau ngomongin tahun 2024," kata Anies tersenyum, di Taman Ismail Marzuki, Rabu (3/7/2019).

Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan pada peresmian Jabar Saber Hoaks di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (7/12/2018). Jabar Saber Hoaks merupakan lembaga yang akan memverifikasi konten dan informasi hoaks khususnya di Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan pada peresmian Jabar Saber Hoaks di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (7/12/2018). Jabar Saber Hoaks merupakan lembaga yang akan memverifikasi konten dan informasi hoaks khususnya di Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menjadi salah satu kandidat yeng berpotensi maju Pilpres 2024 menurut LSI Denny JA.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini telah menjabat sebagai gubernur Jawa Barat sejak 5 September 2018.

Sebelum menjadi pejabat, Kang Emil memiliki karier sebagai seorang arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung.

Pada tahun 2013 Emil yang dari kalangan profesional dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai wali kota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil wali kota.

Dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara sehingga pasangan Ridwan dan Oded menjadi pemenang dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013.

Pada pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2018, Ridwan Kamil diusung sebagai calon gubernur, berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum oleh PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Ridwan Kamil mengatakan masih terlalu dini membahas nama-nama yang berpeluang menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

"Pertama, ini teh masih 2019, sudah ngomongin 2024, menurut saya terlalu jauh. Kedua, saya masih gubernur baru, saya belum punya pengalaman mendalami multidimensi," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (3/7/2019).

Secara pribadi, katanya, ia masih fokus bertugas sebagai Gubernur Jabar, membawa kemajuan dan perubahan di Jabar.

AHY hingga Gatot Nurmantyo

Untuk kategori partai politik, LSI Denny JA menyebutkan adanya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimutri Yudhoyono (AHY), Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Dalam kategori selanjutnya, yakni pejabat di pemerintahan, nama-nama yang diprediksi oleh LSI Denny JA ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Baca: Pemda Sulteng Diminta Finalisasi Data Penerima Huntap dalam Dua Minggu ke Depan

Untuk kategori terakhir, yaitu faktor kejutan. Peneliti LSI Denny JA memprediksi adanya satu calon yang dilabeli mereka dengan sebutan Mr/Mrs X.

Hal itu dikarenakan diprediksi akan ada nama yang sebelumnya tidak disangka-sangka akan melaju ke Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Rully Akbar saat menjabarkan prediksi LSI Denny JA bertajuk 'Setelah Putusan MK: 15 Capres 2024 Masuk Radar' di kantor LSI, Jalan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2019).

"Namanya masih kita masukan ke nomor 15, yang akan coba kita telusuri selama 5 tahun ke depan, terkait nama-nama baru yang mempunyai kesempatan masuk ke Pilpres 2024 nanti," kata Rully Akbar.

"Kategori kejutan ini perlu dimasukan karena pengalaman Pilpres 2014. Saat itu, lima tahun sebelum Pilpres 2014, Jokowi adalah tokoh yang tidak masuk radar capres 2014. Namun, dua tahun menjelang Pilpres, Jokowi muncul sebagai salah satu figur baru yang sangat diperhitungkan pada Pilpres 2014," tambahnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved