Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Demokrat : Biarkan Koalisi Bertambah, Berkurang atau Bubar dengan Sendirinya

"Biarkan aja koalisi itu bisa tambah (partai), kurang, bisa bubar sendiri ya kan," kata Syarief Hasan

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Wakil Ketua Umum Parta Demokrat, Syarief Hasan saat datang ke kediaman Ketua Umum Demokrat SBY di Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018) pagi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan, sebuah koalisi tidak bisa dipaksa dibubarkan.

Koalisi, menurut Syarief hasan, akan bertahan atau bubar dengan sendirinya.

Baca: Peluang PAN dan Demokrat Gabung ke Parlemen, Golkar: Akan Perkuat Jokowi

"Biarkan aja koalisi itu bisa tambah (partai), kurang, bisa bubar sendiri ya kan. kayak contoh bubar sendiri kapan? masih ingat Koalisi kerakyatan dan koalisi kebangsaan dulu, bubar sendiri kan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (12/6/2019).

Pernyataan Syarief Hasan tersebut merespon kader partai Demokrat yang meminta koalisi Adil dan Makmur dibubarkan.

Menurut Syarief Hasan, dalam pemerintahan siapapun, sebuah koalisi atau kerjasama partai poliik akan ada.

Baik itu koalisi partai yang mendukung pemerintah, atau sebaliknya.

"Saya pikir koalisi itu setiap pemerintahan itu selalu ada koalisi jadi enggak mungkin untuk dibubarkan. itu kan hak Independensi dari pada ketua-ketua koalisi kan," katanya.

Untuk posisi Demokrat sendiri menurut Syarief, saat ini masih bersama koalisi Prabowo-Sandiaga.

Baca: Kisah George Toisutta Semasa Hidup, Rajin Bersedekah Hingga Tak Suka Lihat Orang Merokok

Meskipun demikian ia tidak menampik bahwa partainya membuka komunikasi dengan kubu Jokowi-Maruf.

"Tentu ada yang bertanya di 02 tetapi kemudian komunikasi nya dengan 01 tetap jalan? ya memang begitu. masa kita tidak boleh komunikasi, ini kan untuk kepentingan rakyat, koalisi itu kan untuk kepentingan rakyat, jadi kita harus komunikasi dengan semua pihak karena membangun bangsa ini kan tidak bisa sendiri harus sama-sama diposisi mana pun ya jadi komunikasi harus jalan terus," katanya.

Peluang Demokrat Kata Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten Leo Agustino melihat ada sinyal kuat akan beralihnya dukungan Partai Demokrat dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Leo Agustino mengatakan, hal itu terlihat dari pertemuan dua putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dengan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri, pada lebaran pertama, Rabu (5/6/2019).

"Dalam konteks politik, ini pertanda atau “kode keras” semakin kuatnya sinyal beralihnya dukungan Partai Demokrat ke koalisi Petahana," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Minggu (9/6/2019).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved