Pemilu 2019
Generasi Anak Bangsa Gelar Aksi Dukung KPU Setelah Aksi Kivlan Zen dan Egi Sudjana Batal
Generasi Anak Bangsa (GAB) yang mendukung KPU menggelar aksi di depan kantor KPU setelah aksi Kivlan Zen dan Eggi Sudjana batal.
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana aksi unjuk rasa yang digawangi Mayjen TNI (purn) Kivlan Zen dan Eggi Sudjana dengan sasaran kantor KPU RI batal dilaksanakan.
Mereka malah beraksi di depan gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dengan tuntutan meminta salah satu peserta Pilpres didiskualifikasi.
Aksi penyampaian aspirasi di depan kantor KPU justru datang dari kelompok orang yang menamakan diri mereka Generasi Anak Bangsa (GAB).
Baca: Kivlan Zen: Andi Arief Setan Gundul, Masa Kita Dibilang Setan Gundul
Mereka berkumpul sejak pukul 15.40 WIB.
Kemudian membentangkan spanduk dukungan terhadap KPU dan Bawaslu dari tudingan-tudingan tidak netral.
Ketua Umum GAB, Dia Warih Anjari menyatakan aksi ini merupakan dukungan profesionalitas untuk dua lembaga penyelenggara Pemilu, Bawaslu dan KPU.
"Di sini kami mendukung, bahwa KPU sudah bekerja profesional. Kita sebagai masyarakatnya wajib mendukung," kata dia di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Baca: Wali Kota Tasikmalaya Dicecar 20 Pertanyaan, Sempat Salah Jalan Ketika Keluar Gedung KPK
Dia enggan disebut bila aksinya hari ini adalah bentuk tandingan dari aksi protes kubu Kivlan Zen dan Eggy Sudjana.
"Yang pasti kita bentuk kepedulian, dari keprihatinan, kebersamaan. Kita peduli ini NKRI yang wajib kita junjung tinggi. Tidak boleh terpecah belah," ujar dia.
Aksi di depan kantor KPU RI ini tidak berlangsung lama.
Baca: Isi Kitab Kuno Berumur Empat Abad di Mojokerto Terungkap, Ada Tulisan Tangan KH Hasyim Asyari
Kurang lebih sekitar setengah jam, mereka menyampaikan aspirasinya.
Setelah itu, sekumpulan massa ini kemudian dibubarkan oleh aparat keamanan lantaran membuat kepadatan arus lalu lintas di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Gagal Temui Bawaslu
Kivlan Zen dan Eggi Sujdana terlihat mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Kamis (9/5/2019).
Pantauan Tribunnews.com, Kivlan Zen yang tampak mengenakan kemeja abu-abu dengan topi Bucket hat berwarna cream tiba di halaman Kantor Bawaslu sekitar pukul 15.00 WIB.
Kivlan Zen tampak didampingi kuasa hukumnya, Eggi Sudjana.
Baca: Sandiaga Dukung Usul Pembentukan Pansus Pemilu 2019, Ini Alasannya
Rombongan Kivlan Zen terlihat bergegas untuk masuk ke dalam gedung Bawaslu.
Barikade rombongan Kivlan Zen bahkan menerobos massa Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) yang sedang melakukan aksi terlebih dahulu.

"Permisi, permisi, Jenderal Kivlan Zen mau lewat," ucap seorang pendampingnya.
Kivlan Zen dan Eggi Sudjana kemudian menuju sisi pintu sebelah kanan gedung Bawaslu.
Baca: Laporkan Netizen Soal Komentar Tak Menyenangkan, Ussy Sulistiawaty Kembali Serahkan Barang Bukti
Namun, barikade kepolisian telah bersiap di depan pintu gerbang.
"Jenderal Kivlan mau masuk, permisi," ucap seorang pendamping Kivlan Zen.
Petugas kepolisian yang berjaga pun tak begeming.
Mereka justru memperkuat barikadenya.
Seorang lalu menggiring Kivlan Zen dan Eggi Sudjana melewati celah barikade kepolisian.
Namun, hal itu pun gagal.
Barisan kepolisian menahan rombongan Kivlan Zen.
Baca: Singgung Gaji yang Diterima Menkopolhukam, Fahri Hamzah: Jangan Males Menjelaskan ke Masyarakat
Akai dorong dengan pihak kepolisian sempat terjadi, meski akhirnya Kivlan Zen dan Eggi Sudjana memilih mundur.
Eggi Sudjana menyampaikan, bahwa aksinya ke Bawaslu untuk mengadukan kecurangan yang dilakukan Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf telah berizin di kepolisian.

Sehingga, kata Eggi, gagalnya mereka masuk ke Bawaslu merupakan bentuk pelanggaran terhadap UU no 9 tahun 1998 tentang unjuk rasa.
"Polisi harusmya memfasilitasi kita berrtemu dehgan yang kita demo," kata Eggi kepada wartawan di lokasi.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, tindakannya ini bukan merupakan gerakan makar.
Tapi, lebih kepada people power menuntut keadilan ke Bawaslu untuk mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf sebagai peserta Pilpres 2019.
"ini bukti nyata people power walaupun belum banyak ini lah bentuk people power yang sesungguhnya, bukan people powet untuk makar," ucap Eggi.
Geruduk Bawaslu
Puluhan massa yang mengatasnamakan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) mengelar aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Berdasarkan pantauan di lokasi, massa yang mayoritas menggunakan baju putih terlihat bergerombol didepan Bawaslu sambil sesekali berorasi tanpa pengeras suara.
Mereka terlihat membawa bendera kuning dan menyerukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) curang terhadap Pemilu Presiden 2019.
Baca: Tanggapan Andre Taulany Usai Disumpahi Jihan Fahira Pupuk Kotoran untuk Taneman
Massa Gerak pun nampak mencoba masuk ke dalam gedung Bawaslu.
Namun, pihak kepolisian menghadang massa di pintu gerbang Bawaslu.
Ditengah aksi dorong-dorongan massa dengan polisi, nampak Kivlan Zen bersama Eggi Sudjana muncul dan mencoba masuk ke gedung Bawaslu.
Baca: Ray Rangkuti Prediksi Jokowi Hanya Akan Reshuflle Dua Atau Tiga Menteri
"Permisi, permisi, Jenderal Kivlan Zen mau lewat," ucap salah satu pendampingnya.
Mereka bedua, tak sepatah katapun memberikan peryataan terkait kedatanganya ke Bawaslu.
Meraka langsung bergegas ingin masuk ke dalam Gedung Bawaslu.

Namun pihak kepolisian tidak mengizinkannya dan massa untuk dapat masuk ke dalam gedung Bawaslu.
"Jika saudara memiliki surat ijin untuk melakukan aksi silahkan berikan ke kami nanti kami amankan, jika tidak ada mohon maaf saudara sekalian untuk tidak berada disini karena mengganggu pengguna jalan lainnya," kata salah seorang anggota polisi melalui pengeras suara.
Polisi pun membunyikan sirinenya guna membubarkan massa yang daritadi nampak membuat cukup kemacetan di sekitar jalan MH Thamrin.