Rabu, 1 Oktober 2025

Hari Buruh

Kelompok Anarko Sindikalisme Rencanakan Aksi Vandalisme via Percakapan di Grup WA

Ratusan orang berpakaian serba hitam dapat secara terkoordinasi turun ke jalan melakukan aksi vandalisme dengan komunikasi aplikasi percakapan grup WA

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Massa pemuda berpakaian hitam-hitam yang sempat dihalau polisi di kawasan Unpad, Jalan Dipati Ukur Kota Bandung pada peringatan hari buruh?, Rabu (1/5) ? dibawa massal ke Mako Brimob, Polda Jabar. ? 

Sejumlah kota besar disebutnya telah disusupi kelompok itu, seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan Jakarta.

Banyak Anak-anak
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan dari 619 orang anggota kelompok Anarko Sindikalisme yang diamankan di Bandung, Jawa Barat saat peringatan Hari Buruh, sebanyak 293 orang di antaranya masih berusia di bawah umur atau anak-anak.

"Untuk Polda Jabar sudah mengidentifikasi jumlahnya 619. Dari 619 tersebut 605 adalah pria, kemudian 14 adalah wanita. Kemudian diidentifikasi kembali jumlahnya 326 adalah dewasa, dan 293 adalah anak-anak," ujar Dedi.

Ia mengatakan pihak Polda Jawa Barat dan Polrestabes Bandung telah memanggil seluruh orang tua dari anggota yang berusia di bawah umur untuk dilakukan pembinaan.

"Khusus untuk anak-anak ya pola yang telah dilakukan oleh Polda Jabar dan Polrestabes Bandung memanggil seluruh orang tua kemudian polanya adalah pola persuasif, pembinaan," kata dia.

Baca: Ketika Ketua Umum PSI Tak Lolos Parlemen, Grace Natalie: Kami Sebenarnya Kalah Tapi Rasa Menang

Di kota Bandung, kepolisian menetapkan dua anggota kelompok Anarko Sindikalisme sebagai tersangka.

Mereka cukup bukti disangkakan melakukan kekerasan saat melakukan aksi turun ke jalan pada 1 Mei lalu. Keduanya dikenakan Pasal 170 KUHP.

Dedi menjelaskan, aksi vadalisme yang dilakukan kelompok berpakaian serba hitam di kota Bandung menimbulkan kerugian sebesar Rp 3,5 juta.

Jenderal bintang satu itu mengaku prihatin dengan ratusan pelajar yang bergabung dalam kelompok Anarko Sindikalisme itu.

Dedi menyebut pendidikan yang dienyam oleh anggota yang diamankan tersebut beragam, mulai dari SMP hingga perguruan tinggi.

Aksi dorong terjadi dalam Perayaan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2019)
Aksi dorong terjadi dalam Perayaan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2019) (surabaya.tribunnews.com/samsul arifin)

Pelibatan orang tua dalam pembinaan, kata dia, adalah untuk membantu mengontrol anak-anak tersebut. Terutama, karena usia tersebut rentan dan anak-anak tengah mencari jati diri.

"Rata-rata masih tataran paling tinggi kuliah, ada yang SMA, bahkan ada yang SMP. Ya kelompok usia segitu sangat-sangat rentan, yang mencari identitas sendiri. Nah kita melibatkan orang tua, sekolah untuk juga membantu mengontrol mereka, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah," kata dia.

Baca: Pasangan Bukan Suami Istri Kepergok Petugas Berada Dalam Satu Kamar

Selain di Bandung, kepolisian juga menetapkan dua anggota Anarko Sindikalisme di Malang sebagai tersangka.

Namun, keduanya hanya dikenakan Pasal Tindak Pidana Ringan (Tipiring), yakni Pasal 489 KUHP tentang Kenakalan terhadap orang atau barang yang dapat menimbulkan bahaya dan kerugian.

Pada hari yang sama, kelompok serupa juga melakukan aksi anarkistis di Kota Makassar, Malang dan Surabaya.

Di Makassar, gerombolan perusuh berbaju hitam itu melakukan perusakan gerai McDonald's.

Setelah kejadian ini, dua pemuda di Makassar diamankan pihak kepolisian.

Sementara di Kota Malang, kelompok tersebut melakukan aksi vandalisme di Jembatan Kahuripan yang merupakan cagar budaya. (tribun network/dit/kcm/coz)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved