BNPB Berikan Bantuan Dana Siap Pakai Rp 2,25 M untuk Penanganan Banjir dan Longsor Bengkulu
Dana siap pakai tersebut selanjutnya akan diberikan kepada BPBD kabupaten/kota sesuai tingkat kerusakan akibat bencana.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk membantu operasional penanganan darurat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo telah menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 2,25 miliar kepada Gubernur Bengkulu.
Dana siap pakai tersebut selanjutnya akan diberikan kepada BPBD kabupaten/kota sesuai tingkat kerusakan akibat bencana.
Setiba di Bengkulu, Doni langsung mendapat penjelasan dari Gubernur Bengkulu terkait dampak dan penanganan bencana.
Doni juga telah memerintahkan kepada Deputi Penanganan Darurat BNPB dan Deputi Logistik Peralatan BNPB untuk segera memenuhi kebutuhan darurat yang diperlukan.
Baca: Politisi PDIP: Baru Kemarin PAN Serang Jokowi, Hari Ini Bicara Peluang Gabung Koalisi, Etis Tidak?
Baca: Liburan ke Paris, Baby Sexyola Mengaku Kehilangan Mahkotanya
Tak lupa, Doni juga memberikan sejumlah arahan kepada jajaran BPBD dan SKPD.
Dalam arahan tersebut, Doni menjelaskan situasi saat ini.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Minggu (28/4/2019).
"Bencana hidrometeorologi terus meningkat. Dampak ekonomi yang ditimbulkan juga cukup besar sehingga mengganggu pertumbuhan pembangunan. Selain faktor alam yaitu intensitas curah hujan yang meningkat, faktor antropogenik yaitu ulah tangan manusia yang merusak alam dan lingkungan lebih dominan menyebabkan bencana hidrometeorologi meningkat," kata Doni.
Doni menjelaskan, sejumlah faktor manusia yang menjadikan suatu daerah rentan banjir antara lain deforestasi, degradasi hutan dan lingkungan, berkurangnya kawasan resapan air, lahan kritis, tingginya kerentanan, tata ruang yang tidak mengindahkan peta rawan bencana dan lainnya telah menyebabkan makin rentannya daerah-daerah terhadap banjir.
"Kita harus memulihkan alam. Merawat alam dan lingkungan. Jika alam seimbang maka siklus hidrologi juga akan seimbang. Kita jaga alam, alam jaga kita," kata Doni.
Sementara itu, upaya penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu terus dilakukan dan jumlah korban bertambah.
Berdasarkan catatan BNPB hingga Minggu (28/4/2019) pukul 19.00 WIB, 17 orang meninggal dunia, sembilan orang hilang, dua orang luka berat dan dua orang luka ringan.
Sebaran dari 17 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah 11 orang, Kota Bengkulu tiga orang, dan Kabupaten Kepahiang tiga orang.
Sementara itu, sebanyak 12 ribu orang mengungsi yang tersebar di banyak tempat dan 13 ribu orang terdampak bencana.
Jumlah ternak yang mati sebanyak 106 ekor sapi, 102 ekor kambing atau domba dan empat ekor kerbau.
Sedangkan kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, tujuh fasilitas pendidikan dan empat pulub titik sarana prasarana infrastruktur.