Pemilu 2019
Ratusan Anggota Brimob Dikerahkan ke Jakarta, Ini Jawaban Mabes Polri
Sementara itu Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat membenarkan bahwa lebih dari 200 personel Brimob Polda
Dia menjelaskan, dua SSK pasukan Brimob Polda Maluku yang akan membantu mengamankan situasi keamanan ibu kota negara itu saat ini telah bersiap untuk dikirim.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah
Mereka berjaga di ibu kota negara hingga penetapan hasil pemilu oleh KPU RI.
"Jadi mereka sifatnya mengamankan, memantau. Intinya penebalan pasukan di Jakarta," terangnya.
Tidak hanya dari Maluku, Polda Kalimantan Barat juga mengirimkan pasukan Brimob ke ibukota.
Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Dhonny Carles mengatakan pihaknya mengirim dua SSK Brimob.
“(Pengiriman pasukan) Perintah Mabes Polri, Program Brimob Nusantara sehingga Brimob di mana pun bisa digeser kemana saja sesuai kebutuhan, (dan) saat ini Mabes Polri memerlukan Brimob di Jakarta,” ujarnya.
Pasukan Brimob ini nantinya akan ditempatkan pada titik tertentu di Jakarta.
Brimob Polda Kalbar akan ditempatkan di WTC Mangga Dua, ITC Mangga Dua, dan Pasar Pagi Mangga Dua.

Untuk diketahui, sampai hari ini pasukan Brimob yang telah sampai di Jakarta di antaranya dari Polda Bali, Polda Kalbar, dan Polda Maluku.
Ratusan personel Brimob ini akan ditempatkan di titik-titik yang berbeda untuk pengamanan.
Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menanggapi terkait pengerahan ribuan personel Brimob di DKI Jakarta.
Ia menilai, perintah itu merupakan upaya antisipasi agar negara dalam tetap kondisi aman dan nyaman usai pelaksanaan pemilu serentak 2019.
Baca: Setelah Tahu Pemilu 2019 Sebabkan Ratusan Orang Meninggal, Ini Reaksi Pengaju Pemilu Serentak
Baca: Data Terbaru Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Hari Ini Rabu 24 April, Jam 07:45 WIB
"Bisa jadi dasar instruksi itu memang pascapemilu ini ada dinamika demokrasi yang relatif hangat," kata Karding.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, pengerahan itu juga dilakukan mengingat adanya upaya provokasi secara masif untuk tidak percaya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu, ada upaya penghasutan dilakukan sekelompok pihak guna menyatakan pemilu curang dan bertujuan menggerakkan massa atau people power.