Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

KPK Intai Transaksi Politik Uang saat Pemilu 2019, Peringatkan KPPS, KPU dan Bawaslu

Komisi Pemberantasan Korupsi mengintai dan mencegah terjadinya transaksi politik uang (money politics) pada masa tenang Pemilu dan Pilpres 2019.

Editor: Dewi Agustina
KOMPAS / LASTI KURNIA ILUSTRASI
Ilustrasi politik uang. 

Haedar juga meminta warga Muhammadiyah memegang teguh kepribadian dan khitah, memelihara ukhuwah dan marwah organisasi, serta menjunjung tinggi akhlak mulia dalam Pemilu 2019.

"Hendaknya bersama komponen masyarakat lainnya menegakkan ketertiban sosial serta menjadi pemersatu umat dan bangsa," kata Haedar.

Pemilihan Umum di Indonesia akan diselenggarakan pada 17 April 2019 untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden, anggota DPD, DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten-Kota.

Baca: Bersama Keluarga, Megawati Akan Mencoblos di Rumah Kebagusan

Haedar mengatakan pada era reformasi telah berlangsung empat kali pemilihan umum yang berlangsung demokratis di mana prosesnya semakin terbuka dan sampai batas tertentu cenderung sangat bebas atau liberal.

Kata Haedar, belajar dari pengalaman pemilu yang panjang dan sarat dinamika pada tiga era Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi, maka seyogyanya semua pihak dapat menunjukkan kearifan, kedewasaan, kematangan, dan tanggung jawab tinggi dalam menyikapi dan melaksanakan Pemilu 2019 sebagai proses politik demokratis yang cerdas, berkeadaban, dan berkemajuan disertai dijiwai kenegarawanan yang utama.

Muhammadiyah, mendukung sepenuhnya pelaksanaan pemilu yang terselenggara secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil yang menjadi komitmen seluruh komponen dan kekuatan nasional.

Penyelenggara dan pengawas pemilu, partai politik, pasangan calon presiden-wakil presiden, jajaran pemerintah, aparatur keamanan, media massa, dan seluruh masyarakat diharapkan dapat melakukan ikhtiar yang terbaik sesuai peran dan fungsi masing-masing, dan saling bekerjasama untuk menyukseskan pemilu.

"Harus dipastikan pelaksanaan pemilu dari awal sampai akhir berlangsung aman, damai, tertib, lancar, dan terselenggara dengan sebaik-baiknya tanpa kecurangan dan penyimpangan," katanya.

Haedar juga mengingatkan seluruh pihak menggunakan hari-hari menjelang dan sesudah pemilihan sebagai peluang terbaik untuk secara bersama-sama menciptakan suasana yang betul-betul tenang, aman, damai, dan baik.

"Media sosial dan media massa hendaknya digunakan untuk ikut menciptakan suasana yang kondusif dan harmoni serta terhindar dari penyebaran berita atau informasi hoaks, perseteruan, dan hal-hal yang dapat memanaskan situasi pelaksanaan pemilu," katanya. (tribun network/sen/kompas.com/dtc)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved