Jumat, 3 Oktober 2025

Supersemar Turun, Soeharto Usir Soekarno untuk Keluar Indonesia Atau Mengundurkan Diri dari Presiden

Untuk menertibkan keamanan akibat G30S/PKI maka turunlah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 yang kontroversial tersebut.

Penulis: Grid Network
net/soeharto.com
Bung Karno dan Soeharto di Istana Bogor 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa G30S/PKI 1965 benar-benar mengoyak kestabilan politik dan keamanan negara Indonesia.

Tak pelak si Bung Besar Soekarno ikut terbawa-bawa namanya atas ulah PKI yang secara tak langsung bakal merobohkan kepemimpinannya.

Untuk menertibkan keamanan maka turunlah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 yang kontroversial tersebut.

Dalam isian Supersemar, Soekarno selaku presiden Republik Indonesia menginstruksikan agar Pangkopkamtib Mayjen Soeharto 'mengambil tindakan yang dianggap perlu' untuk mengatasi situasi keamanan dalam negeri yang buruk kala itu.

Berbekal instruksi tersebut, Soeharto lantas bergerak melaksanakan perintah pemulihan keamanan.

Segala orang yang dianggap dekat dengan Bung Karno pun ditanyai perihal G30S/PKI oleh Soeharto.

Tak terkecuali istri Soekarno yang berasal dari Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno.

Namun Soeharto tahu tak akan mudah bertemu dengan Dewi Soekarno lantaran dirinya bak primadona Indonesia kala itu terlebih dirinya istri presiden.

Baca Selengkapnya

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved