Jumat, 3 Oktober 2025

Jokowi Minta Guru Terampil Lebih Banyak Dibanding Guru Normatif

Jokowi menjelaskan, guru normatif seperti guru agama, guru Pancasila, guru bahasa Indonesia harusnya lebih sedikit untuk di SMK

Editor: Johnson Simanjuntak
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan di Depok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan jumlah guru terampil lebih banyak dibanding guru normatif, khusus di tingkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jokowi menjelaskan, pemerintah pada tahun ini memfokuskan anggarannya disalurkan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti membuat pelatihan keterampilan, Balai Latihan Kerja (BLK) pondok pesantren, dan lain-lainnya.

"Guru-guru harus diupgrade, terutama yang berkaitan dengan kemampuan skill. Kemampuan guru-guru dalam melatih siswanya, guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif," ujar Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

Jokowi menjelaskan, guru normatif seperti guru agama, guru Pancasila, guru bahasa Indonesia harusnya lebih sedikit untuk di SMK dan diisi oleh guru terampil yang dapat melatih siswanya dengan baik.

Baca: Fadli Zon: Sebagai Petahana, Jokowi Sudah Kalah

"Tapi informasi yang saya terima, guru normatif ini presentasenya lebih banyak. Berapa banyak pak menteri? 65 persen, yang 35 persen guru terampil," ucap Jokowi

Oleh sebab itu, Jokowi secara khusus meminta Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk fokus meningkatkan guru-guru menjadi lebih terampil.

"Kita ingin pendidikan yang fokus pada keterampilan untuk bekerja sangat penting sekali. Guru guru harus diupgrade, terutama yang berkaitan dengan kemampuan skill," papar Jokowi.

Baca: KPU DKI Jakarta Bakal Perintahkan KPPS Coret Mandala Shoji dari DCT

"Kita juga harus mulai mengenalkan ke anak-anak kita, ini sudah zaman revolusi industri 4.0, kita harus memberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, bahasa coding sangat penting sekali, anak-anak harus mengerti, karena media komunikasi baru nantinya ada di sana," sambung Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved