Pilpres 2019
Tim Sukses Jokowi: Beli Sabun Rakyat Lebih Baik Daripada Beli Kuda Impor
Sabun cuci piring yang dibeli memang untuk digunakan oleh seluruh jajaran TKN Jokowi-Maruf Amin, dan dikembalikan kepada rakyat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hendak menyelidiki dugaan pelanggaran aturan terhadap pembelian sabun cuci piring produksi rakyat seharga Rp 2 miliar, oleh capres Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal itu, Sekretaris TKN Jokowi-Maruf Amin Hasto Kristiyanto menyatakan, agak aneh bila hal itu dipersoalkan.
Sebab, Jokowi hanya berusaha memotivasi rakyat agar semakin giat berproduksi.
Sabun cuci piring yang dibeli memang untuk digunakan oleh seluruh jajaran TKN Jokowi-Maruf Amin, dan dikembalikan kepada rakyat.
Baca: BPN Bilang Presiden Harus Transparan soal Uang Rp 2 Miliar Borong Sabun Cuci
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto di sela Safari Kebangsaan VI menyusuri wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, Jumat (25/1/2019).
"Mungkin berbeda dengan yang di sana (Kubu Prabowo-Sandi) yang tak pernah memakai sabun rakyat. Boleh dicek di kamar mandinya Pak Prabowo, sabunnya dari mana," ungkap Hasto Kristiyanto.
Sekjen PDI Perjuangan ini menilai pemimpin yang mendorong rakyat untuk produksi seharusnya jangan dikritik. Walau demikian, pihaknya menyatakan investigasi dari Bawaslu itu sah-sah saja.
"Tapi diingat, yang dibeli sabun ya, bukan kuda. Beli sabun lebih baik daripada beli kuda impor," seloroh Hasto Kristiyanto yang disambut tawa.
Baca: Prabowo Sindir Menteri Keuangan jadi Menteri Pencetak Utang
Capres Prabowo Subianto dikenal sebagai salah satu peternak kuda yang merupakan hewan impor.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menambahkan, apabila kubu Prabowo-Sandi peduli usaha kecil, seharusnya tak mempermasalahkan pembelian sabun itu.
"Tapi dia mengkritik. Artinya dia tak peduli," cetus Djarot. (Fransiskus Adhiyuda)