BNPB: Korban Banjir di Sulawesi Selatan Memerlukan Bantuan Makanan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pemerintah masih berupaya menanggulangi banjir di Sulawesi Selatan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pemerintah masih berupaya menanggulangi bencana banjir di Provinsi Sulawesi Selatan.
"Perahu karet dan bantuan makanan untuk pengungsi masih diperlukan. Korban hilang masih dilakukan pencarian," kata Sutopo, Rabu (23/1/2019).
Dia menjelaskan, kondisi hujan yang masih berlangsung dan luasnya wilayah terkena banjir cukup menyulitkan penanganan.
Baca: Pernah Dituduh Pria oleh Mbah Mijan, DJ Katty Butterfly Saling Sindir dengan sang Paranormal
Ditambah lagi, kata dia, hujan ekstrem yang turun sejak Selasa (22/1/2019) di beberapa wilayah Sulawesi Selatan menyebabkan banjir.
Dia mengungkapkan, tercatat di beberapa stasiun penakar hujan milik Kementerian PUPR dan BMKG mencatat di Pos 1 Bawangkaraeng 308 milimeter per hari, Lengkese 329 milimeter per hari, KD-1 234 milimeter per hari, Limbungan 328 milimeter per hari, dan Bili-Bili 88 milimeter per hari.
"Intensitas curah hujan setebal ini tergolong ekstrem sehingga kondisi permukaan tanah tidak mampu menampung semuanya dan sungai juga tidak mampu mengatuskan aliran permukaan, akibatnya banjir," kata dia.
Sementara itu, saat ini debit dan volume Waduk Bili-Bili terus menurun. Hingga 23/1/2019 pukul 14.00 WIB, tinggi muka air Waduk Bili-Bili sudah mulai ada penurunan menjadi 100,64 meter, volume waduk 277,55 juta meter kubik, dan inflow sekitar 927,77 meter kubik per detik.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 2 Kali Gempa Guncang Sumba Barat NTT hingga Rabu Sore (23/1/2019)
Meskipun masih di batas siaga namun kondisinya terus mengalami penurunan.
Untuk itu, dia mengimbau, pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir dan tanah longsor. BMKG telah menyebarkan peringatan dini hujan lebat selama 23 – 30 Januari 2019.
Baca: BNPB : Banjir Landa 53 Kecamatan di 9 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, 8 Orang Tewas
Sebagian besar wilayah Indonesia puncak hujan berlangsung selama Januari hingga Februari 2019.
Secara statitisk dari data kejadian bencana selama 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa selama bulan Januari dan Februari adalah puncak dari kejadian bencana hidrometeorologi yaitu banjir, longsor dan puting beliung.
Polanya mengikuti dari pola curah hujan.