Demo di Jakarta
Hormati Reuni 212, TKN Jokowi-Ma'ruf: Yang Penting Sesuai Koridor Hukum
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, tak menilai kegiatan reuni 212 sebagai ancaman bagi kubu petahana.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, tak menilai kegiatan reuni 212 sebagai ancaman bagi kubu petahana.
Ia juga menilai kegiatan reuni itu harus dihormati. Namun demikian, Basarah hanya mengimbau agar kegiatan itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum.
"Jadi sepanjang semangat dan niat berkumpul, bereuni dan lain sebagainya dalam bingkai NKRI tak perlu dikhawatirkan, apalagi dianggap satu ancaman," ujar Basarah, di Kantor Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2018).
"Kita hormati, semangat untuk berkumpul secara lisan, yang penting sesuai koridor hukum," imbuhnya.
Baca: FPI Sebut Reuni Akbar 212 Akan Mengakomodasi Pengunjung Nonmuslim yang Ingin Hadir
Di sisi lain, ia menjelaskan jika Ketua MUI yang dahulu mengawal kasus penistaan agama oleh Ahok, kini telah menjadi pendamping Joko Widodo sebagai cawapres.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bagaimana Jokowi menghormati kaum ulama. Dan bukannya menjadikan alat mencapai kekuasaan politik.
"Betapa Pak Jokowi menghormati alim ulama, dan bukan sekadar menjadi alat mendapatkan kekuasaan politik dan menjadikan alim ulama itu untuk membangun republik ini," kata Wakil Ketua MPR itu.
Politisi PDI Perjuangan itu pun meminta rakyat sendiri yang menilai bagaimana sikap kubu petahana, khususnya Jokowi terhadap kaum ulama.
"Jadi silakan rakyat yang menilai, mana yang menghormati alim ulama dan mana yang memanfaatkan alim ulama," tukasnya.
Diketahui, kegiatan reuni 212 rencananya akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Acara diagendakan dimulai dari dini hari, yakni sekira pukul 03.00 hingga 12.00 WIB.