Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2019

Hasto: Caleg Partai Koalisi Tak Sosialisasikan Jokowi-Maruf Terancam Sanksi

Oleh karenanya, caleg dari 9 partai Koalisi Indonsia Kerja (KIK) yang tidak menyosialisasikan paslon nomor 01 itu akan terancam sanksi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Hasto Kristiyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemenangan Pilpres dan Pileg 2019 adalah satu tarikan nafas bagi partai koalisi pengusung Jokowi-Kiai Maruf Amin.

Oleh karenanya, caleg dari 9 partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang tidak menyosialisasikan paslon nomor 01 itu akan terancam sanksi.

Demikian ditegaskan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto, dalam konsolidasi Tim Kampanye Daerah tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Jumat (16/11/2018).

“Semua agar bergerak mengamankan terotorial masing-masing. Seluruh caleg baik dari PDI Perjuangan, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, PKPI, Perindo, PSI, kalau tidak menyosialiskan Pak Jokowi-Kiai Maruf akan diberikan sanksi. Apa yang sampaikan adalah rekomendasi Rakernas TKN Koalisi Indonesia Kerja”, tegas Hasto dalam keterangan, Jumat (16/11/2018).

Adapun bentuk sanksi yang diberikan terhadap caleg bandel tersebut, kata Hasto, diserahkan kepada masing-masing parpol.

“Kalau PDI Perjuangan, pemecatan kita berikan,” tegas Sekjen PDI Perjuangan ini.

Lebih jauh, Hasto menekankan,  jika ada caleg dari parpol koalisi yang tidak menyosialisasikan Jokowi-Kiai Maruf, di tengah ada partai pengusung kubu lain yang sedang gamang, berarti caleg tersebut tidak bisa membaca apa yang nampak dibalik sikap Partai Demokrat yang bebaskan kadernya untuk pilih Capres.

Baca: Hasto Terima Keluhan Warga NU Jawa Timur soal Sandiaga Uno

“Kalau Partai Demokrat membebaskan calegnya mendukung paslon, itu sama saja dengan ‘silakan kalau mau mendukung Pak Jokowi-Kiai Maruf," terang Hasto.

Ia juga memahi Demokrat gamang atas sikap politiknya terhadap Prabowo yang dinilai tidak memberi harapan dengan seringnya minta maaf.

Pasalnya, baru 1,5 bulan kampanye saja, sudah 3 kali minta maaf.

"Banyaknya negatif campaign yang dilakukan mungkin menjadi alasan tidak nyamannya Pak SBY di koalisi Prabowo tsb. Terlebih Capres, cawapres, Ketua Tim dan bendahara, semua berasal dr Gerindra, jadi apa yang di dapat Mas AHY?," kata Hasto.

Sekretaris TKN sangat memahami sikap Demokrat dimana  survey internal yang dilajukan, Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem dan PAN itu berimpit pemilihnya.

"Kalau Gerindra turun, partai lain yang beririsan tadi akan naik. Jadi sikap Demokrat sangat wajar untuk amankan kepentingan legislatif Partainya agar bisa berlaga di 2024”, tegas Hasto sambil membuka hasil survey internalnya.

Lebih lanjut, Hasto kembali mengingatkan kepada TKD Jatim bahwa target suara nasional  Jokowi-Kiai Maruf adalah 70 persen.

Dia meminta agar seluruh tim kampanye, mesin parpol dan relawan bersatu padu memenangkan paslon nomor urut 01.

“Kita tidak hanya sekadar sedang memenangkan Pak Jokowi-Kiai Maruf, tetapi sedang memenangkan nasib kita, memenangkan masa depan kita di tangan pemimpin yang lahir dari rakyat,” tegas Hasto.

Hadir dalam acara Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin dan seratusan anggota TKD.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved