Seorang WNI Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Air Niugini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang warga negara Indonesia (WNI) ditemukan tewas akibat insiden mendaratnya pesawat Air Niugini di danau tepi laut Pulau Chuuk, Federasi Micronesia.

WNI yang dilaporkan menjadi satu-satunya korban tewas dalam insiden itu diindentifikasi bernama Singgih Eko Cahyanto.

Baca: Keluarga Diminta Klarifikasi Kasus Ratna Sarumpaet, Rio Dewanto Pilih Lakukan Hal Ini

"KBRI menerima informasi dari warga Indonesia di sana (Micronesia) bahwa betul korban orang Indonesia, kelahiran tahun 1995," kata Bob Felix Tobing, Kepala Fungsi Protokoler di KBRI Tokyo kepada ABC, Selasa (2/10/2018).

Singgih berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) dan pihak Indonesia masih menunggu ketersediaan transportasi untuk memulangkan jenazahnya ke tanah air.

Diberitakan media Papua Nugini, Post Courier, pihak maskapai Air Nuigini mengonfirmasi satu korban tewas berjenis kelamin laki-laki ditemukan penyelam ketika mereka melakukan operasi pencarian lebih lanjut dari P2-PXE dan daerah sekitarnya di Chuuk Lagoon.

Baca: Marko Simic Sambut Baik Persija Akan Main di Sekitaran Jakarta

"Penumpang ini belum dihitung dari pesawat tersebut. Tim komunikasi kami tengah menghubungi pihak keluarga pria itu dan kami tengah mengatur pemulangan jenazahnya," kata CEO Air Niugini, Tahawar Durrani dalam keterangan resminya.

"Situasi terkait kecelakaan ini sekarang menjadi perhatian otoritas kami. Petugas sedang menyelidiki peristiwa yang menyebabkan insiden itu dan dampak yang ditimbulkan. Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencari tahu faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan ini," lanjutnya.

Pesawat Air Niugini mendarat di laut usai melewati runway bandara Pulau Chuuk, Federasi Micronesia, Jumat (28/9/2018) lalu.

Maskapai itu jatuh ke danau tepi laut yang berada di sekelilingnya.