CPNS 2018
Syafruddin: Negara Butuh Tenaga Pengajar
Jumlah kuota CPNS 2018 mencapai 238.015 kursi. Angka itu terbagi untuk instansi pemerintah pusat sebanyak 51.271 kursi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, mengharapkan seleksi CPNS 2018 dapat menyediakan tenaga-tenaga kerja untuk kepentingan bangsa.
"Supaya menghasilkan tenaga pejabat sipil negara dan tenaga profesional, kredibel mengawaki kepentingan bangsa dan negara," ujar Syafruddin, ditemui di kantor Kementerian PANRB, Jumat (28/9/2018).
Jumlah kuota CPNS 2018 mencapai 238.015 kursi. Angka itu terbagi untuk instansi pemerintah pusat sebanyak 51.271 kursi dan instansi pemerintah daerah sebanyak 186.744 kursi.
Kepastian jumlah kuota CPNS baru itu tertuang dalam Permen PAN-RB Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS dan Pelaksanaan Seleksi CPNS 2018.
Dalam aturan tersebut, pemerintah menetapkan lima bidang prioritas. Yakni, bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, jabatan fungsional, dan jabatan teknis lainnya.
Syafruddin menegaskan, negara membutuhkan jumlah tenaga kesehatan untuk ditempatkan di pelosok-pelosok daerah. Selain itu, mereka diminta melayani masyarakat yang membutuhkan.
"Negara membutuhkan tenaga pengajar. Menyiapkan (lowongan,-red) 112 ribu tenaga pendidik di sekolah umum khususnya madrasah sekolah islam yang akan direkrut. Terutama guru dan tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk bangsa dan negara," kata dia.
Namun, sebelum bekerja untuk pemerintah, dia menegaskan, ada serangkaian seleksi yang harus dijalani. Proses seleksi dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
"Untuk diangkat ASN harus melalui seleksi. Itu amanat undang-undang," katanya.