Jumat, 3 Oktober 2025

Jusuf Kalla Mendambakan Kontestasi Pilpres 2019 Berlangsung Harmoni dan Damai

Tim ahli Wakil Presiden, Iskandar Mandji memberikan pandangannya terkait isu yang ditujukan kepada Jusuf Kalla (JK) jelang Pilpres 2019.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim ahli Wakil Presiden, Iskandar Mandji memberikan pandangannya terkait isu yang ditujukan kepada Jusuf Kalla (JK) jelang Pilpres 2019.

Menurutnya, sesakan agar JK diminta maju kembali sebagai wakil presiden mendampingi Jokowi 2019 serta permintaan agar JK istirahat dan menjadi bapak bangsa saja, adalah dua isu menarik yang mengemuka akhir akhir ini.

"Ada dua pendapat atau tafsir dan perdebatan konstitusi boleh atau tidaknya JK maju kembali sebagai wapres," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/8/2018).

Baca: Jokowi Gandeng Ulama, PAN Pertimbangkan Rekomedasi GNPF

Menyikapi hal tersebut, JK pun mengambil risiko dan 'mengorbankan' dirinya untuk dipresepsikan macam-macam dan aneh-aneh atas keikutsertaannya menjadi pihak terkait dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut dia, bagaimana pun JK adalah tokoh yang mengalami dan terkait langsung dengan hal tersebut.

"Dengan maju lagi sebagai wapres JK dituduh membunuh demokrasi dan tidak memberi kesempatan generasi muda," ujarnya.

Baca: Jokowi-Maruf, Ketum PAN: Bagus Juga Itu Kombinasi

Berkenan dengan itu, JK memutuskan untuk berkomitmen menuntaskan akhir masa jabatannya sebagai wakil presiden hingga Oktober 2019.

Segala bakti dan kinerja terbaik untuk bangsa dan negara akan tetap dan terus JK persembahkan hingga akhir jabatannya sebagai wapres.

Maka di akhir periode 2019 beliau akan memutuskan pensiun dan menjalani sisa usianya bersama cucu, keluarga, serta mengurusi bidang sosial dan agama.

"Adalah fakta bahwa posisi JK saat ini berkat dukungan riil loyalis atau pecinta JK, dari Papua hingga Aceh, sejak tiga kali kontestasi pilpres 2004 menang, 2009 kalah, dan 2014 menang," ujarnya.

Baca: Sandiaga: Selamat kepada Pak Jokowi dan Maruf Amin

Iskandar pun atas nama Jusuf Kalla mengucapkan banyak terima kasih atas kontribusi dukungan suara kepada pribadi JK yang dalam catatan kami pada kisaran 15 persen suara.

Terkhusus di wilayah Indonesia Timur suara rill dukungan untuk JK telah membuktikan hal tersebut.

"Selanjutnya, dalam kontestasi pilpres 2019 JK sebagai bapak bangsa mendambakan sebuah kontestasi yang harmoni, damai dan yang utama menjaga persatuan bangsa," ujarnya.

Adapun tentang pilihan calon pasangan capres atau cawapres adalah menjadi hak kebebasan masing masing warga negara.

"Silahkan pada pilihan masing masing yang terbaik untuk Indonesia," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved