Peretas Sebut Keamanan Situs Bawaslu RI Lemah
"Itu sih cuma iseng doang. Tidak ada maksud apa-apa," ujar DS di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DS alias Mr Cakil (18), tersangka kasus peretasan situs Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, menyebut sistem keamanan situs penyelenggara Pemilu tersebut lemah.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meringkus DS, Sabtu (30/6/2018).
Ia ditangkap di Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca: Jokowi: Jangan Bangga Urus Izin Seminggu Selesai, Tidak Sampai Satu Jam Baru Bangga
DS diduga meretas situs dari Bawaslu, http://inforapat.bawaslu.go.id.
Saat rilis kasus di Gedung Bareskrim Mabes Polri, DS mengaku meretas situs Bawaslu karena iseng.
"Itu sih cuma iseng doang. Tidak ada maksud apa-apa," ujar DS di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Baca: Fahri Hamzah: Begitu Ada Kapal Tenggelam Cuma 2 Pekan Sudah Bikin Monumen
DS mengatakan, belajar meretas situs secara otodidak sejak 2016.
Ia mempelajari melalui internet.
"Tujuan hanya iseng semata," kata DS.
DS telah meretas 100 situs.
Baca: Sandiaga Uno Pastikan Wanita Menyeramkan Dalam Foto Pelantikan Walikota Hoax
Beberapa di antaranya, situs pemerintahan yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten, Dinas Pedesaan, situs Yayasan Al Muslim, dan situs Universitas Brawijaya di Malang.
DS mengaku tak secara spesifik menyasar situs pemerintahan.
"Secara random. Terkadang ada situs kecil, ada situs besar," imbuh DS.
DS mengaku, tak mendapatkan keuntungan dari peretasan yang dilakukan,