AHY: Daya Beli Masyarakat Menurun Karena Berpenghasilan Rendah
"Daya beli masyarakat saat ini menurun karena berpenghasilan rendah dan kurang mampu. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan naik secara signifikan,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadhan.
AHY mengatakan, di bulan suci ini, masyarakat diharapkan kembali kepada hakikat hidup manusia sebagaimana tercermin dalam Alquran 'Khoirunnas Anfa’uhum Linnas' yang artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.
Baca: Jelang Tengah Malam Ruas Tol Cipali Kilometer 72 Terpantau Ramai Lancar
“Tidak sepatutnya, kita hanya duduk membahas permasalahan tapi tidak memikirkan jalan keluarnya. Sekali lagi jangan diam! Do something!” ujar AHY dalam orasinya bertajuk 'Dengarkan Suara Rakyat' yang disampaikan di Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6/2018).
Dalam setahun terakhir, AHY mengaku telah berkunjung ke ratusan kabupaten dan kota di 22 provinsi di Indonesia.
Selama kunjungan ke ratusan daerah di Tanah Air itu pula dia telah mendengarkan banyak suara dari rakyat kecil yang tidak sampai ke pemerintah.
Baca: Tentukan 1 Syawal 1439 Hijriah, Kementerian Agama Akan Gelar Sidang Isbat Pada 14 Juni
Dalam kunjungan itu, kata AHY, dia telah bertemu dengan berbagai komunitas dan lapisan masyarakat.
Mulai dari petani, nelayan, peternak, buruh, pedagang pasar, pelaku UMKM, ibu-ibu rumah tangga, anak-anak muda, dan lainnya.
Dari berbagai kunjungan itu, jelas AHY, setidaknya ada dua persoalan utama ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini.
Pertama, persoalan daya beli masyarakat.
Kedua, persoalan lapangan kerja.
"Daya beli masyarakat saat ini menurun karena berpenghasilan rendah dan kurang mampu. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan naik secara signifikan," ujar AHY.
Baca: Optimisme Bawa Donald Trump Tiba Di Singapura
Persoalan ini, lanjutnya, tentu harus mendapatkan perhatian yang serius.
Terlebih, data menyebut sebanyak 28 juta masyarakat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Selain itu, hampir 70 juta orang dinyatakan rentan atau rawan miskin.
Total jumlah masyarakat miskin dan rawan miskin ini setara dengan hampir 40 persen populasi Indonesia.
“Guncangan ekonomi sedikit saja, akan mendorong mereka ke jurang kemiskinan yang lebih dalam,” kata AHY.