Bom di Surabaya
Begini Keseharian Perilaku Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya di Mata Tetangga
Akibat ledakan tersebut, hingga Minggu (13/5/2018) malam sekitar pukul 21.45 WIB, sebanyak 56 orang menjadi korban.
"Pakai kerudung, iya. Tapi tidak pakai cadar," tutur Adi.
Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar.
Adi mengetahuinya dari laporan satpam. Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan.
Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap. Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri.
"Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya.
Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD.
Anggota Jemaah JAD
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS.
"Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," terangnya.
Pimpinan mereka adalah Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka adalah terkait dengan jaringan teroris ISIS.
JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Syiria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia.
Kapolri mencatat, anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase. (*)
Penulis: Mujib Anwar